Wednesday 31 August 2011

Hanya Sebuah Bibir

Melihat bentuknya yang berbeda sangat menggemaskan,ada yang kecil tipis,yang tampak besar dan penuh,dan ada pula yang lebar nan seksi.Banyak yang sering tertipu olehnya.Mungkin kalian,kamu juga sering merasakannya.
Sekilas dia hanya pelengkap yang menjadi pemanis diantara yang lainnya.Tapi pernahkah kau bertanya sedahsyat apa kekuatannya?

Terkadang aku berpikir,"mengapa...?"Ya,mengapa engkau tercipta dan diciptakan seperti itu.
Aku sering kali benci dengan dirinya ketika ia menyakiti.Padahal tak pernah sedikitpun dia menggunakan kekerasan fisik layaknya orang yang dipukul dan memukul.Tapi ketika kau merasakan sakitnya,rasanya kurang lebih seperti itu.Bahkan bisa menghancurkan semua hal sampai kedalam sum_sum tulang.

Kalau kuperhatikan,tak ada tanda kalau dia bakal bisa seperti itu.Bentuk fisiknya yang begitu lembut bahkan terlalu lembut untuk bisa melakukan hal-hal yang tak bisa diakibatkannya.

Hmm....aku kembali berpikir,apakah memang kau tercipta untuk hal seperti itu.

Kali ini kau melakukannya lagi,rasanya seperti tak bisa kukendalikan.Semua keluar dengan lancarnya seperti tak ada lagi rem yang bisa menghentikannya.Tak ada logika yang bisa membuat semuanya berhenti.Sepertinya hati ini berkata,"stop..."Tapi tetap saja kau mengeluarkannya tanpa henti.

Begitu banyak kata yang kaukeluarkan,apakah kau pernah berpikir bagaimana kata itu bisa keluar?Apakah pernah kau berpikir apa yang kau keluarkan?Bagaimana reaksi yang terjadi,dan apakah semua kan baik-baik saja.
Melalui engkau,banyak hati bisa terhibur,tertawa,merindu,menangis,terluka dan menyimpan amarah bahkan mungkin dendam tak berbalas.Betapa luar biasa akibat yang kau timbulkan.

Padahal engkau hanya sebuah bibir.....

Monday 29 August 2011

Curug Cimahi

Pernahkah kamu pergi ke surga?
Apa yang kamu pikirkan tentangnya?
Aku tak pernah membayangkan apapun tentang itu,ketika aku datang bersama teman temanku hanya sebuah tempat yang biasa aku lihat.Hanya sebuah...itu saja tak lebih.Dan ketika kami mulai menuruni anak tangga yang mungkin kalau kuhitung masih kalah dengan gerojogan sewu di tawangmangu.

Semua masih biasa sampai akhirnya semua tangga telah kulewati dan aku tersadar satu hal.Tempat ini,udara ini,suara ini,dan lihatlah ia,bukan sebuah foto dengan tambahan animasi dan efek.Tak ada apapun yang aku rubah,semua masih asli.Aku tersadar kita aku mengambil gambar dari sudut ini dan aku tak bisa berucap ketika melihatnya.

Aku jatuh cinta....
Selalu alam membuatku terpesona dengan semua hal yang ada.
Pesonanya selalu membuatku masuk lebih dalam dan dalam dan masuk lagi dan lagi,seperti terhipnotis tanpa sugesti.

Kali ini aku pun kembali seperti itu,aku mencintaimu,mencintai segala hal yang ada didirimu.Rasanya tak ingin aku meninggalkanmu.....

Perasaankah??

Aku tidak ingat pertama kali ku melihatmu dan kapan perasaan ini datang.Tapi aku tahu kapan kamu menghampiriku.Di tempat itu,ketika pertemuan itu terjadi dan engkau hadir disana.Sejujurnya aku tak ingat dan kenal engkau saat itu,tapi yang ku ingat dikemudian hari hanyalah hal yang kaulakukan saat itu.Ya,aku ingat ketika engkau menghampiriku dan bertanya sesuatu padaku dan kujawab sekenanya saja saat itu.Tak ada pikiran dan perasaan apapun saat itu.Dan ketika engkau berdoa dan membuatku tertawa saat berdoa ,itulah yang membuatku akan selalu teringat dirimu,kata kata doamu akan selalu kuingat,"bapa kami yang ada disana...,"Kata-kata itu akan selalu teringat dalam pikiran dan relung jiwaku,mengingatkanku ketulusan dan kepolosan dirimu dan mungkin kami berdua.Ketika kami tak tahu satu sama lain,tak ada pemikiran apapun dalam benak kami, hanya sesuatu yg tak tahu apakah itu yg mgkn menarik kami untuk saling mendekat dan tertawa bersama saat itu.Aku tertawa tanpa mengenalnya,apakah aku bahagia?

Dan semuanya berlalu...
Sampai kamu mengingatkanku kembali pada dirimu,seakan engkau menjadi magnet diriku.
Hari itu,dimana engkau bermain bola kegemaranmu dalam perlombaan tujuhbelas agustus beberapa tahun yang lalu.Entahlah,ada saja yang membuatku melihat detail dirimu.Aku melihatnya...ya melihatnya.Ketika kau bermain tanpa menggunakan sepatu bola kau copot sepatu kerjamu dan hanya menggunakan kaos kaki hitam.Hmmm....sepasang kaos kaki hitam terpasang jelas di kedua telapak kakimu yang lincah mempermainkan bola yang bundar.Tapi bukan itu yang membuatku memperhatikanmu,tahukah kamu ketika sepasang jempol kakimu menunjukkan dirinya diantara  hitamnya kaos kaki yg kau  pakai!Itulah yang menarik perhatianku.Dan kamu tampak sedikit terganggu tapi kemudian bisa menikmatinya.Ya,ku lihat kau menikmatinya.

Aku masih belum terlalu terganggu dengan dirimu saat itu,walau kau mencuri sedikit perhatianku.Kuakui tidak gampang mendapatkan perhatian dariku walau cuma sedikit apalagi ditambah aku belum mengenalmu."Siapa sih kamu...?pikirku saat itu.Tapi logikaku selalu mengacaukan perasaanku dan akhirnya aku melupakannya.

Ditempat itu pun aku mungkin bertemu dengannya atau malah mungkin satu bus dengannya.Tapi itu semua baru kemungkinan,kalaupun iya saat itu aku merasa sendiri."Karmel....,"membuatku tak melihat siapa siapa.Hanya sebuah buku yang akan mengingatkanku dan mungkin dirinya...

Hmmm....kau!
Ketika malam itu,disaat acara dan kuyakin engkau juga terlibat didalammnya.Aku yang hanya penggembira ada disana, tapi tak ada yang menarik buat diriku.Aku hanya mengobrol untuk menghabiskan waktu saja, dan tak tahu apa yang mereka lakukan.Tapi kamu....Aku melihat bagaimana kamu berusaha menjaga nyala oncor tetap terjaga dan itu yang malah menarik perhatianku padamu,entahlah kau tahu atau tidak kalau aku memperhatikan apa yang kau lakukan.

Engkau dan engkau...tak ada yang lain.
Tapi semua itu hanya perasaanku,tak pernah sedikitpun aku mengetahui perasaanmu.
Tak pernah satu katapun terucap dari bibir kecilmu yang rasanya ingin ku sentuh,agar aku bisa merasakan apa yang ingin kau katakan.

Dan aku yang hanya bisa membayangkan dirimu dan membiarkan dirimu berada dalam semua pikiranku dan mempermainkan logikaku.

Dimanakah perasaan itu...??


Lelaki Itu

Kemarin aku melihatnya masih di sana,seperti pagi ini aku masih melihatnya.Masih seperti itu,karena terburu buru kemarin aku tak menghiraukannya, ditambah ibuku menyuruhku belanja ke pasar traditional dengan daftar belanjaannya yg berderet penuh.Bagaimana mungkin aku memperhatikannya,pagi ini aku melewatinya.Ya,aku melihatnya masih ditempat itu.Hari ini sengaja aku ingin melihatnya,dan aku menunggu persis di sampingnya.Walau dengan sedikit rasa takut tetapi perasaan ingin mengetahui dirinya begitu besar.

Entahlah....
Kuperhatikan kulitnya yang tampak hitam legam dan terduduk dengan kedua lutut ditekuk,dan kedua tangan merangkul erat lututnya seperti tak ingin melepasnya.Hanya sehelai celana pendek hitam yang lusuh tanpa kaos atau baju menempel dibadannya.Kepalanya tampak tertunduk,apakah ia tertidur atau dengan sengaja tak ingin memperlihatkan raut wajahnya.Sepertinya lelaki berumur 35tahun dengan perawakan tinggi karena kulihat tulang kakinya tampak panjang walau tertekuk tak ingin ku ketahui.Ah...sudahlah ia sepertinya tak ingin kukenali,aku pun melanjutkan langkahku hari itu menuju tempat kerjaku.

Sore itu aku melihatnya lagi,masih seperti pagi tadi."Aneh...,"pikirku.Sepanjang siang hingga sore ini aku memang tak melihatnya, tapi apakah ia tak merasa lapar atau tidakkah ia merasa kepanasan tersengat pancaran sinar matahari.Tampak sekali kalau ia tak merubah tubuhnya atau aku yang tak tahu saja.Aku bertanya dengan orang yang ada disekitar tempat itu,apakah ada yang mengenalnya? Hanya gelengan yang aku dapatkan.Tak ada jawaban buatku..

Aku melihatnya makan malam ini tapi tanpa bergerak dari tempatnya duduk,seseorang memberikannya.Aku pikir ia tak akan menerimanya,tapi ia mau.Tak ada sepatah kata yang terucap dari bibirnya,dan ia menikmatinya tanpa peduli apapun,tampak sangat menikmati.

Dingin....malam itu,tapi sepertinya ia tak terganggu dengan rasa itu.Aku kembali melihatnya seperti kemarin dan kemarin.Tanpa sehelai baju??

Ia masih tertunduk, ingin sekali aku meraih dagunya dan kuangkat kepalanya agar ku tahu seperti apa wajahnya,sorot matanya hingga isi kepalanya.Tapi rasanya sia sia,ia tak pernah ingin kuraih atau membiarkanku menyentuhnya.Seperti ada jarak dan entahlah apa itu yang membuatku dan dirinya tak pernah bisa bersatu.Ingin rasanya aku mengetahui mimpi-mimpimu,keinginanmu,gairahmu dan mungkin kehidupanmu.Tak inginkah engkau berbagi denganku?

Salahkah aku bila kuingin tahu siapakah dirimu?
Bagaimana kehidupanmu?

Mengapa engkau menolak semuanya?aku melihat orang orang memperhatikanmu tapi engkau tak mengindahkan itu semua.Takinginkah engkau perhatian itu...

Hujan turun begitu deras sepanjang hari ini,aku memikirkanmu.Bagaimana tidak,aku yang berada di dalam rumah masih merasakan dinginnya hembusan angin dan kuatnya air turun saat itu.Gemuruh suara petir dan kilat bergantian saling melengkapi.Aku keluar...ingin melihatmu

Ahhh....engkau masih disana tak bergerak.Tak terganggukah dirimu dengan semua hal itu?Tak adakah rasa takut atau kengerian di dalam dirimu.Apakah engkau tidak merasa kedinginan,padahal jelas jelas kulihat engkau menggigil.Apakah yang membuatmu bertahan dengan semua itu.Tak maukah engkau menerima uluran tanganku,tangannya dan mereka????Apakah salah kami???

Apakah karena sebagian orang menganggapmu"orang gila?"
Biarkan saja orang orang itu,mereka melakukannya karena mereka tidak tahu.Biarkan mereka dengan pikiran pikiran mereka dan aku menghargai dirimu dengan semua pikiran pikiranmu,walaupun aku tak pernah bisa mengetahuinya.Karena engkau tak pernah ingin ku mengetahuinya.

Orang mungkin mengangapmu tidak bahagia atau apapun itu.Tapi buatku engkau adalah orang yang paling bahagia.Karena dirimu melakukan apa yang ingin engkau lakukan dan pikirkan atau malah tak memikirkan apapun.Ahhh...dirimu

Sunday 28 August 2011

Egoku

Terkadang muncul tanpa undangan,seperti hari ini ia hadir tanpa ku inginkan.Membuat aku tak berdaya melawan,menghancurkan semua yang telah aku rencanakan hari ini.Kenapa ia muncul saat ini?mungkin tak akan pernah bisa ku dapatkan jawaban yang memuaskan.
Seperti malam ini aku merasakan kehadirannya,terkadang aku tidak menginginkannya tapi di saat tertentu aku membutuhkannya.,kali ini aku menginginkannya setelah melewati hari-hari yang cukup melelahkan bagiku.Aku menunggunya....


Matahari pagi mulai memancarkan seberkas sinar kehidupan,setelah semalam aku menunggu kehadiranmu.Tapi bukan kamu matahariku,aku tetap menunggunya walau kemarin hingga sekarang tak juga ku merasakannya."Kemanakah dia...?"pikirku.Lelah....

Lampu jalan mulai tampak menghiasi sudut dan tepian kota ini,semilir angin malam pun kurasakan ikut menyertai semarak bias sinarnya.Aku tetap dengan langkah kakiku yang sepertinya tak ingin berhenti disini.Aku mencarinya dan masih mencarinya,aku merindu....

Duduk terdiam,tak sedikitpun aku berkata,tak sepatah kata yang bisa kukeluarkan dari bibir ini.Aku ingin kau yang membuatnya,seperti biasanya kau membuatku,merasakan kembali sensasi yang kauberikan.Aku mati,mati rasa,tak ada rasa....


Membayangkan kembali ketika engkau bersamaku dan berada dalam diriku,betapa dashyatnya gelora hidup yang kau berikan hingga membuatku melakukan banyak hal.Kau membuatku bersemangat dengan hidup dan membakar seluruh diri sampai aku tak bisa lagi mengendalikannya.Tak ada yang bisa melepaskanmu ketika kau masuk kedalam diriku,melebur dalam sukmaku dan mengalir bersama darahku.Dengan kamu aku bertahan hidup,mencintai hidupku,menyukai diriku,menerima semua yang ada di diriku tanpa koma,dan melakukan apa yang aku ingin lakukan.Tak ada yang bisa melarangku dan membuatku banyak berpikir tentang apapun.Aku hanya melakukan apa yang kau inginkan tak ada yang lain selain kamu.Dan anehnya aku menyukaimu,semua pesona yang kau berikan ketika kau menguasai diriku.Denganmu aku bisa melakukan hal-hal yang tak bisa ku mengerti bahkan logikaku tak pernah bisa bersahabat denganmu.Bertahun tahun aku membiarkanmu berada dalam diriku,menikmati semua sensasi dan rasa,tertawa bahkan mungkin menangis akibat bisikan dan keinginanmu dan aku tak pernah mau melepasmu.


Saat itu pun aku tak pernah mau membiarkanmu pergi dariku, tak pernah rela untuk kehilanganmu setelah apa yang kau berikan untukku.Walau denganmu banyak yang tersakiti,terluka,terintimidasi,dan bahkan memendam amarah.Tapi aku merasakan sebuah kehidupan dan tetap bisa berdiri tegak dikala aku merasakan kesendirian,kesepian,bahkan mewujudkan semua mimpi-mimpiku.Banyak orang yang membencimu bahkan menghindarimu,tapi buatku aku tetap membutuhkanmu untuk tetap dapat bertahan hidup.Kau adalah egoku yang akan selalu ada dalam diriku,menciptakan semangat dan keinginan dalam diriku agar aku tetap bisa merasakan arti hidup.Tapi aku tak akan membiarkanmu sendiri sekarang,aku akan mencarikan teman yang bisa menyeimbangkanmu,menjadi patner yang bisa membuatku lebih berarti lagi.Dan aku harus menghadirkannya untuk membuatku lebih bijak bersama egoku......



Saturday 27 August 2011

Awal pencarianku part 2

Di stasiun ini pertama kali aku mengetahui sesuatu tentang hidup.Kami didatangi seorang lelaki setengah baya kurang lebih usia 40 tahunan,kl dibandingkan dengan kami yang baru berumur 16 tahun jelas jauh berbeda."Cari tiket dik..", tanya bapak itu pada kami.Kami berdua hanya diam tak menjawab karena diajarkan oleh lingkungan dan orang terdekat untuk tidak berusaha ramah dengan orang yang tidak dikenal.Bapak itu tetap tak bergeming atau pindah padahal sudah dicuekin oleh kami berdua, nyaris apatis atau mgkn koma kami berdua ha ha ha...Dia bertanya lagi dengan hal yang sama untuk kedua dan ketiga kalinya, dan respon kamipun nyaris senada tak ada reaksi.Dalam hati kecilku aku kurang setuju dgn apa yg telah kami lakukan,"kasihan juga nih orang".Karena gk nyaman aku mengajak pindah antrian aja."Kenapa sih pindah..?",sahut temanku agak kesal,karena secara tidak langsung kami jadi mundur antrian karena kalau mau hari raya orang jadi sensitif ya apalg mereka seperti yg tidak suka dengan keberadaan kami.Mungkin mereka berpikir bakal gk selesai antri nih kl ditambah kami .Tapi itu cuma perasaan kami aja,kembali ke cerita nih ya...
Bapak itu ternyata masih aja ada di dekat kami kayak ada lemnya aja,tapi bukan itu masalahnya kami malah jadi semakin takut ni orang jangan-jangan...??pikiran jahatku bersliweran dimana mana.Akhirnya karena aku ketakutan yang terjadi aku malah berani bertanya sama bapak tadi."Maaf pak kok dari tadi ada dibelakang kita,emg bapak kenal kami ?",8tanyaku sambil berusaha menutupi ketakutannku.Si cheetos malah sibuk senggol senggol tangan segala kyk aku pacarnya aja'rese juga ni anak'gerutuku.Tiba-tiba bapak itu bilang",bapak punya tiket kereta,jurusan mana dik?"sambil berbisik ke telingaku.Aku yang gk ngerti dan polosnya malah blg,"emg bapak ngantri dari kpn kok dah dapat tiket?"dengan suaraku yg cukup keras sampai orang-orang seerte pada nengokin kepala kompak coy...,Bapak itu malah gk ngejawab dan pura-pura bkn dia yang bikin aku dilihat layaknya selebritis he he he

Dia...

Pagi itu di stasiun kereta,aku masih menunggu keberangkatan ke Jakarta.Jadwal tertera pukul 08.15 berarti aku masih harus menunggu kurang lebih 45 menit.Huhh...menunggu, kenapa sih harus menunggu dan aku kurang bersahabat dengan kata-kata itu! "Lebih baik aku mencari sesuatu,"pikirku saat itu.Padahal aku sendiri tak tahu apa yg nanti ku cari,memang daripada menunggu biasanya aku membaca sesuatu entah apa saja.Dan kebetulan aku membawa buku tapi males aja.Akhirnya aku memutuskan makan dulu,padahal ritual ini sebisa mgkn aku hindari bila hendak bepergian jauh soalnya seperti menjadi kebiasaanku kl hbs makan sesuatu,setelahnya aku pasti setor nih.

Setelah makan akhirnya aku kembali menuju peron dan jam menunjukkan pukul 08.05 ,berarti 10 menit lagi kereta akan berangkat,seperti mencoba menghibur diri sendiri.
Jam keberangkatan pun akhirnya tiba dan aku mulai bergegas menuju jalur kereta yang nanti aku tumpangi.Kereta itu pun akhirnya mulai tiba dan aku pun mulai memasuki gerbong dan mencari nomer tempat duduk yang tertera ditiket yang kumiliki."12 A..,"aku bergumam sambil menyusuri lorong dalam gerbong.
Setelah menyusun dan menyimpan tas dan sedikit oleh-oleh yang kubawa,aku mencoba dudukdi kursi.
Sambil melirik kursi sebelah,"masih kosong."Semoga saja benar kosong tapi sesuatu yg tidak mungkin di musim liburan seperti ini.


Tiba-tiba seorang bule menghampiri kursiku dan bertanya,"excuse me, there is yours?".Akupun menggeleng dan dia menunjukkan tiket yg dimilikinya,agar aku yakin dia pemilik kursi tersebut.Dia pun duduk disebelahku." Hmm...lumayan bule nih,"pikirku.Tapi bahasa inggrisku kan
amburadul,gawat nih.Akhirnya aku memilih diam sebisa mungkin daripada bingung dan akhirnya kereta pun mulai berjalan.

Setelah kami diam kurang lebih sejam kurang karena aku pura-pura tidur,akhirnya aku lelah dan bangun mencoba beradaptasi dengan dunia sekitar.Bule itu laki-laki dan sekilas aku meliriknya lumayan macho tampang dan perawakannya layaknya orang luar negrilah dengan sedikit jambang menghiasi sudut pipi dan rahang putihnya tampak kalau dia sudah lama tidak bercukur.Diapun memulai pembicaraan sambil mengulurkan tangannya padaku yg agak bengong dengan maksudnya."Adam and you?"itu yg terdengar olehku.Aku pun membalas uluran tangannya sambil mengucapkan namaku."Indah...,"balasku.Yah daripada dianggap sombong dan aku kan orang indonesia,aku tersenyum sebagai bonus keramahannya.Dia pun kembali bertanya,"where are you going?", kalau aku tidak salah dengar."Jakarta and you?and where do you come from?"kayak yg fasih aja lagakku.Dia menjawab"England..."Ohhh....,aku bergumam, kemudian aku melanjutkan kata-kataku"please forgive me sir, my english is not good,i can't speak english verry well."Dia pun tersenyum,"it's ok,it not your language so no problem for me."Gubrak....aku tersipu malu karena dia begitu pengertian dan dia melanjutkan kata-katanya,"just practise with me."OMG....tambah nilai plus nih buat dia."Call me adam not sir..ok,"Aku pun tersenyum dan menjawab,"ok..!"Diapun menunjukkan kartu identitasnya dan akupun membaca tulisan namanya  adam dan tertera dengan benar kalau dia berasal dari Inggris.
"What are you doing in indonesia,Adam?"tanyaku."Holiday ,cause in england it summers so we ussually have on vacation".Aku mengangguk karena buat aku logat bahasa inggrisnya musti dicerna biar gk salah arti.
Sewaktu aku diajarkan bahasa inggris, dulu sekali...katanya bahasa orang inggris dan amerika ada perbedaan dan tampak sekali Adam begitu teratur dalam penggunaan tata bahasa dan pengejaan,tambah malu aja.Dia pun bercerita tentang asal kotanya di Inggris dan pekerjaannya ,ia melanjutkan cerita tentang pekerjaannya dan liburan seperti ini biasa ia lakukan  6 bulan sekali setiap  musim panas.Kemudian aku pun bertanya tentang kesannya atas indonesia dan responnya bagus.Dia kemudian bercerita tentang bali dan petualangannya di Amazone sebelum ke Indonesia,sebuah sungai terbesar di dunia yang letaknya di benua Amerika tepatnya Amerika Latin, kalau aku gak salah inget geografi nih.Daerah tersebut terkenal dengan hujan tropisnya yang lebat dan liar ditambah sungainya yang begitu besar dan Adam tampak begitu lihai menggambarkansetiap petualangannya.  Aku dibuat terpesona dengan ceritanya sambil aku membayangkan apa yg dia ceritakan bagaimana dia hidup di alam amazon yg begitu liar seperti di film yg pernah aku tonton jadi selama perjalanan aku mendengarkan ceritanya.Itu semua membuatku menjadi seseorang yg kelihatan tidak mempunyai kehidupan karena hanya mendengar dan mendengar. Aku melihat guratan kebahagiaan di setiap ceritanya dan kehidupan dalam petualangannya,seandainya itu aku.


Dia kembali bercerita tentang rencananya ke thailand setelah mengunjungi indonesia,sebelumnya akan mampir jakarta dan transit di Singapura.Di Thailand ia merencanakan akan merayakan natal bersama keluarga besarnya di pantai phuket  sebelum tgl.24 desember 2004 berharap sudah disana.Ia bertanya padaku dan mengeluarkan selembar kertas besar dan ketika dibuka ternyata peta Jakarta."May you recomended for me,"lanjutnya.Aku pun mulai memberikan rekomendasi tempat di Jakarta yg aku ketahui dan bisa ia kunjungi nantinya seperti jalan jaksa,taman surapati,monas,jalan surabaya karena hanya sehari semalam aku rasa cukup.Dengan sopannya ia mengucapkan terimakasih,ternyata orang bule juga tahu adat istiadat timur he he he.
Tiba-tiba ia menunjuk keluar jendela dan tampak berderet rumah berada di sepanjang rel kereta,kemudian ia berujar kenapa mereka memilih tinggal disana apakah merekatidak takut resikotinggal disana.Aku pun mencoba menjelaskan padanya karena hanya disitu mereka bisa memiliki tempat tinggal di kota besar,aku melanjutkan bahwa mereka tidak punya pilihan Adam.Dia tetap tidak bisa menerima penjelasannku karena mungkin di daerahnya tidak ada pemandangan seperti itu.Aku pun juga tidak bisa menerimanya teman...tapi seandainya mereka mempunyai pilihan seperti engkau dan semua petualangan hidupmu.

Tersesat 1

Tiba di sini jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan malam,suasana malampun sudah terasa di Tugu.Aku yang baru saja turun dan menginjakkan kakiku di kota ini mulai mencari pintu keluar dan bergegas menghampiri kerumunan becak yg biasa mangkal di depan stasiun.Biasanya selalu ada orang yg sudah menjemputku,tapi kali ini aku sengaja tidak memberitahukan keberangkatanku hari ini,karena aku ingin sesuatu yg berbeda.Dan betul aja setelah  keluar pintu,aku tampak sedikit bingung hendak menggunakan moda transportasi apa, akhirnya kuputuskan menggunakan becak saja dan aku pun dengan mudah mendapatkannya.Kenapa akhirnya aku memilih becak karena malam itu karena aku ingin menikmati suasana malam dan lagi sebenarnya aku kurang tahu alamat pakdeku dengan jelas. Aku hanya tahu kalau pakdeku tinggal didekat daerah kampus jadi aku berpikir kalau becak mungkin lebih mudah bertanya nantinya.Akhirnya, aku pun menaiki becak tanpa menawar seperti orang biasa lakukan,aku hanya menyebutkan nama daerah tanpa detail yg jelas, dan bapak penarik becakpun tanpa banyak bertanya juga langsung mengayuh becaknya.

Aku mulai menikmati hembusan angin semilir malam itu dan perjalanan dimulai dengan melewati satu kawasan perbelanjaan yg sangat terkenal kemudian memasuki daerah keraton dan mulai melewati pertokoan yg aku sendiri tidak paham berada didaerah mana.Jujur saja aku memang kurang hapal tempat pada saat itu,oleh karena itu aku mempercayakan semuanya pada bapak penarik becak yg aku yakin dia tahu.Karena lama terdiam akupun mulai membuka pembicaraan dengannya menggunakan bahasa daerah yg sedikit banyak aku bisa menggunakannya, disaat dan kondisi yg diperlukan he he he.

Bapak penarik becak yang mengaku bernama margono mulai bercerita tentang dirinya dan aku mencoba
mendengarkannya, sambil mencoba menikmati udara malam yg begitu aku sukai.Tiba-tiba gerimis kecil mulai turun dan pak margono menawarkan untuk menutup atap becaknya yg tadi dibiarkan terbuka, karena memang aku menginginkan seperti itu dan aku pun mempersilahkannya menutup.Setelah beberapa saat berhenti kami pun melanjutkan perjalanan dan tanpa terasa sudah hampir setengah jam kami memutari jalanan di kota ini ,dan masih juga aku belum melihat tanda-tanda aku mengenal daerah ini.Akupun kembali bertanya,"kok blm sampai
ya pak,biar nanti saya tanya saja pak kalau ada orang nanti.".Pak margono hanya diam tak menjawab.Pak margono hanya diam dan terus mengayuh entah ia dengar atau tidak ,aku sendiri tidak tahu.Semakin lama aku merasa ada sesuatu yg kurang beres
nih, kok dari tadi aku merasa jalan yg aku lewati begitu tidak familiar buatku.Akupun kembali
bertanya karena sudah hampir satu jam lebih kami belum juga sampai,jam sudah menunjukkan
pukul.21.15,aku mulai berpikir jangan-jangan??Apalagi daerah yg aku lewati mulai sedikit gelap.

Tiba-tiba ketika melewati sebuah persimpangan dan ditengah persimpangan ada sebuah tugu yang entahlah bangunan apa itu,aku lihat pak margono pun sempat bingung hendak membelokkan kearah mana dan aku tahu itu.Ketika becak dibelokkan kearah kanan aku melihat ada kerumunan kecil tampaknya ibu-ibu mengobrol karena lampu jalan kurang berfungsi dengan baik aku tidak bisa melihat dengan jelas."Berhenti dulu pak..,"aku memohon pada pak margono dan ia pun memberhentikan. becaknya.Aku pun turun dan menghampiri mereka,"mohon maaf bu mengganggu,mau tanya kalau daerah disini namanya apa?"aku mencoba bertanya dengan bahasa setempat dan seorang ibu menjelaskan,"Madukismo dik."Akupun kembali bertanya menanyakan daerah yg hendak aku tuju dan mereka menjelaskan kalau kami ternyata salah arah dan menjelaskan ke arah mana seharusnya.Setelah berpamitan dan berterima kasih pada mereka kamipun melanjutkan perjalanan .Pak Margono tampak memulai pembicaraan dan menjelaskan kembali kalau dia sebenarnya baru ke kota ini sekitar 3 bulan yg lalu jd wajarlah kalau ia blm hapal kota ini.Aku mengerti ia menceritakan itu mgkn ingin meminta maaf atas kejadian tadi, dan buatku bukan sebuah masalah besar toh aku pun mgkn akan melakukan hal yg krg lbh dia lakukan untuk mendapatkan rejeki,manusiawi bukan?Aku pun mencoba tidak memperpanjang hal tersebut dgn mengganti topik pembicaraan dgn hal lain seperti keluarga kemudian aku berusaha membuatnya nyaman agar dia tidak merasa bersalah akan hal tadi toh aku menikmati semua hal tadi.Karena dengan salah arah tadi aku mengenal daerah yg blm pernah aku lewati dan mgkn suatu saat nanti aku malah melewati bahkan mencari daerah tadi.Salah arah atau tersesat buat aku bukan sebuah hal yg harus dipermasalahkan toh dgn begitu aku malah semakin akrab dgn pak margono saat itu,walau jujur sempat aku sedikit takut tapi dgn ketenangan dan kepercayaan semua hal bisa teratasi.Akhirnya aku pun sampai ditempat pakdeku,waktu menunjukkan pukul 22.lebih dan aku menikmati keliling kota bersama pak margono ditemani gerimis kecil di malam minggu yg menyenangkan buatku.Aku pun membayar biaya servis mengantar keliling selama kurang lebih 2 jam dengan segala kebaikannya menjaga aku di malam hari dengan selamat.Ia tak menghargai berapa kebaikannya tapi semoga aku cukup bisa menghargai kerendahan hatinya tanpa penawaran.Terima kasih pak...

Friday 26 August 2011

Di atas Kereta itu

Setelah berdesak desakan,sengol kanan kiri,sikut semua hal yang mencoba menghalangi kamipun akhirnya bisa mendapatkan tempat duduk walaupun tertera dengan sangat jelas bahwa tiket kami'tanpa tempat duduk'."Biar ajalah yg penting sampai aja,mau gimana lagi,biar nanti terjadilah apa yg akan terjadi..."pikir kami saat itu.Dan perjalanan itu pun dimulai,kereta mulai berjalan perlahan saat pluit kepala stasiun ditiup dan tongkat bergambar diangkat trs diturunkan kembali.Kamipun masih sibuk mengatur posisi senyaman mungkin, walau pastinya gk mgkn terjadi hal tresebut.

Akupun memilih duduk dipojok dekat jendela karena aku ingin menikmati pemandangan yang nanti tersedia sepanjang perjalanan dan satu hal yg paling penting supaya aku jg merasakan ac alami.Sudah terbayang suasana yg bakal terjadi nanti walaupun seharusnya tidak usah dibayangkan karena kenyataan selalu berbanding terbalik..Stasiun demi stasiun kami lewati dan satu persatu pedagang pun mulai berteriak menjajakan dagangannya dgn segala macam cara promosi agar kami tertarik,ditambah para peminta minta dari segala golongan umur dan kondisi yg bisa membuat kita iba dan akhirnya...Tak lupa para penyanyi dari yang bersuara merdu tapi kurang beruntung karena belum ditemukan produser atau pencari bakat,sampai yang bersuara pas pasan yang bikin telinga jadi malah tuli mulai bergantian memulai aksi mereka layaknya artis dari gerbong ke gerbong.Dan kamipun menikmati semua hal itu walaupun awalnya diri ini ingin teriak dan membayangkan kenyamanan seandainya semua ini tidak ada.Tapi kemudian aku berpikir terus apa bedanya kalau semua hal sama?Disnilah seni dan keunikan kereta ekonomi,tapi aku malah berpikir kalau ternyata penumpang kereta ekonomi itu orang yg murah hati karena mereka bisa berbagi dgn pedagang yg mgkn membutuhkan dagangannya dibeli agar bisa menghidupi keluarganya,dan yang lainnya.Hmmm...akhirnya sampai juga ditempat tujuan dan kamipun berpisah.

Tiket kereta

Suasana pagi itu layaknya kerumunan orang di pasar.Bagaimana tidak sepanjang mata memandang hanya orang dan orang yang berusaha mendapatkan secarik kertas bertuliskan 'tiket ekonomi tanpa tempat duduk'.Huff...pagi yang melelahkan pastinya,bagaimana tidak,si cheetos pagi pagi buta sebelum adzan subuh terdengar  sudah mengetuk pintu kamarku. Yang membuat teman kamarku yang lain  ikut terbangun sambil ngoceh gk jelas.Dan aku masih seperti biasa tertidur pulas ditemani bantal bantal setiaku."Si kebluk dah bangun belum?"sayup sayup terdengar suara si cheetos berbicara dgn temanku."Lihat aja kelambu tempat tidurnya," sahut temanku sambil beranjak tidur lagi."Woi...bangun...,"teriak cheetos.Hari ini memang kami berencana pulang bersama karena kemarin kami belum punya tiket dan naik bus pun sudah tidak mungkin,satu satunya alternatif transportasi yg ada di kepala kami tadi malam hanya kereta ekonomi,alasan pertama stasiunnya paling dekat dengan asrama putri kami dan bisa kami dapatkan mendadak hanya resikonya kami harus pergi pagi pagi sekali karena jadwalnya jam 6 pagi setelah kami sempat mengintip jadwal keberangkatan untuk jurusan yang kami tuju.

Singkat cerita kami sudah di depan loket kereta dengan tas ransel kami gendong,sepatu kets dan jaket kami berusaha mendapatkan tiket,semoga masih kebagian harapku sedikit cemas."Dua mbak...",suara cheetos memecah kesunyian pagi dan mataku yang madih ngantuk."Kemana..",lanjut petugas loket."Jogja,Solo..",sahut temanku."Dua puluh lima ribu..,"lanjut petugas loket.Uang sebanyak 25 ribu pun kami keluarkan dan kami segera pergi  secepatnya menuju peron setelah melewati petugas pemeriksa tiket di stasiun.Akhirnya kamipun tiba di peron dan segera mencari kereta yang nanti kami tumpangi."Jalur dua...,"sahutku setelah melihat petunjuk.Kamipun segera berlari takut gk dapat tempat padahal stasiun yang kami masuki adalah stasiun awal keberangkatan kereta ini,tapi ya itulah kelebihan kereta ekonomi semua serba spontan dan tidak bisa diprediksi.Yang penting kami punya tiket...

Awal Pencarianku part 3

Setelah aksi bapak itu yang pura pura diam,kamipun diam juga,benar-benar menyebalkan manusia planet bumi ini!!Tanpa kami sadari si bapak menyebalkan tadi masih saja pantang menyerah mendekati kami dengan niat yang kami tidak bisa ramalkan."Mau gk...??bisiknya lebih pelan nyaris tak terdengar."Apa sih pak gk ngerti maksudnya ya?"sahutku ketus.Bapak itu berkata,"mau tiket kereta kemana jogja,semarang,solo atau surabaya?".Aku pun spontan menjawab,"emang bapak punya semua?".
"Iya dik,tinggal bilang aja mau kemana"sahutnya dengan suara pelan.Aku pun penasaran masak sih bisa punya sebanyak itu,jangan-jangan cuma mo nipu doang."Mana tiketnya pak?"tanyaku lagi.Sambil merogoh kantung jaket hitam bagian dalam,bapak itu mencoba memperlihatkan sebagian tiket dan sekilas memang terlihat kertas tiket dan tampaknya asli.Bapak itu terlihat santai sewaktu memperlihatkan kertas tiket yang dia miliki dan bertanya lagi,"gimana dik daripada antri capek capek dan belum tentu dapat loh,saya aja antri berhari hari,udah pake tiket saya nih.Aku bengong tambah gk ngerti apalg si cheetos pikirku."Bapak mau kasih kami tiket?"sahutku bingung.Bapak itu menjawab,"ya gk lah satu tiket harganya 200 ribu untuk kelas bisnis terus 350 ribu kl mo eksekutif,"lanjutnya.Cheetos dan aku semakin bengong,gk salah denger nih bukannya tiket bisnis cm 90ribu trs eksekutif kan cuma 150 ribu,itu harga saat itu kalau mau deket hari raya biasanya cm75 rb kl bisnis.Sempat terpikir oleh kami daripada ngantri sih emg benar juga kata bapak itu ,cuma uang kami hanya cukup untuk membeli harga tiket resmi, maklum aja anak asrama terus jatah blnan pas pasan.Aku cuma diam ditambah si cheetos yg bengong juga,untung aja gk dihipnotis tuh anak.Akhirnua kami menggeleng karena harganya selain gk msk akal kami juga gk masuk kantong kami,akhirnya bapak itu menyerah juga dengan langkah tegapnya mencari korban lain yg lebih meyakinkan dan hopeless karena kelelahan.Sampai menjelang siang kami hanya maju beberapa meter saja,dan hal itu yang membuatku frustasi ditambah rasa lapar,akhirnya aku merayu si cheetos temannku untuk keluar dari antrian yg hanya membuat kami gila kalau diteruskan.Si cheetospun akhirnya menyerah,hmmm...Akhirnya dia normal juga,kamipun pulang tanpa membawa hasil sebuah tiket kecuali kami tahu satu hal,bahwa ketika orang lain membutuhkan sesuatu orang lain pun akan memberikan sesuatu itu dengan tulus atau dengan pamrih....

Thursday 25 August 2011

Awal Pencarianku part 1

Semua berawal ketika aku beranjak remaja dan untuk pertama kali dalam hidupku bepergian keluar kota seorang diri.Sebenarnya bukan sebuah hal yang terlalu dipermasalahkan buat sebagian orang mungkin.Tapi untuk seorang aku yang memiliki orangtua yg sangat peduli dengan ananknya ceritanya bakal berbeda.Hmmm...sebuah awal pemberontakan dalam diriku,apa ini yang namanya mencari jati diri??
Singkat cerita aku yg tinggal di asrama putri selama satu tahun bosan dengan semua hal,entah mengapa aku ingin pergi ke suatu kota tempat simbah dan bulikku tinggal.Dari dulu aku selalu pergi kesana bersama keluarga tercintaku."Liburan nih,ketempatsimbah asik nih"khayalku saat itu.Tiba-tiba pikiranku berputar dengan segala kemungkinan yang akan terjadi ketika aku mencoba ijin dengan ayahku nantinya."Boleh kesana tapi sama bapak ya,nanti bapak anter kpn mau berangkat?",pasti jawaban seperti itu yang aku dapatkan.OMG.....bukan sesuatu yang baru yang aku dapat nantinya he he he...Akhirnya pikiran nakalku bekerja,ahhaa....
Dengan akal bulusku akhirnya bisa membuat ayahku percaya dan mengijinkan aku pergi.Huhh...saat itu seperti sebuah perjuangan panjang untuk diriku.Aku berani nekat pergi kesana karena ada teman asramaku yang berencana pulang juga walau tujuan kita berbeda,dia mau ke solo,so lengkaplah pikirku.Kamipun sepakat untuk pulang bareng liburan nanti,ijin sudah aku kantongi jadi sekarang cari tiket pikirku.
Beberapa hari mendekati liburan kami masih santai aja baru barang-barang yang sudah kami packing cukup satu tas ransel yg kami bawa tanpa oleh-oleh.H-3 kami msh belum pnya tiket,besok aja kita ke gambirnya cheetos aku menyahuti pertanyaan temanku yang mengajakku cari tiket,dan ternyata.....Gambir saat kami tiba keesokan harinya seperti lautan manusia yang memanjang bagai ular naga melingkar tidak karuan.Coba saja kamu bayangkan ternyata mereka sudah mengantri dari kemarin bahkan ada yg sudah menginap disana kayak mo camping aja dlm hatiku.Ada perasaan kesel juga sih,karena kita berarti harus seperti mereka juga dong??