Saturday 27 August 2011

Dia...

Pagi itu di stasiun kereta,aku masih menunggu keberangkatan ke Jakarta.Jadwal tertera pukul 08.15 berarti aku masih harus menunggu kurang lebih 45 menit.Huhh...menunggu, kenapa sih harus menunggu dan aku kurang bersahabat dengan kata-kata itu! "Lebih baik aku mencari sesuatu,"pikirku saat itu.Padahal aku sendiri tak tahu apa yg nanti ku cari,memang daripada menunggu biasanya aku membaca sesuatu entah apa saja.Dan kebetulan aku membawa buku tapi males aja.Akhirnya aku memutuskan makan dulu,padahal ritual ini sebisa mgkn aku hindari bila hendak bepergian jauh soalnya seperti menjadi kebiasaanku kl hbs makan sesuatu,setelahnya aku pasti setor nih.

Setelah makan akhirnya aku kembali menuju peron dan jam menunjukkan pukul 08.05 ,berarti 10 menit lagi kereta akan berangkat,seperti mencoba menghibur diri sendiri.
Jam keberangkatan pun akhirnya tiba dan aku mulai bergegas menuju jalur kereta yang nanti aku tumpangi.Kereta itu pun akhirnya mulai tiba dan aku pun mulai memasuki gerbong dan mencari nomer tempat duduk yang tertera ditiket yang kumiliki."12 A..,"aku bergumam sambil menyusuri lorong dalam gerbong.
Setelah menyusun dan menyimpan tas dan sedikit oleh-oleh yang kubawa,aku mencoba dudukdi kursi.
Sambil melirik kursi sebelah,"masih kosong."Semoga saja benar kosong tapi sesuatu yg tidak mungkin di musim liburan seperti ini.


Tiba-tiba seorang bule menghampiri kursiku dan bertanya,"excuse me, there is yours?".Akupun menggeleng dan dia menunjukkan tiket yg dimilikinya,agar aku yakin dia pemilik kursi tersebut.Dia pun duduk disebelahku." Hmm...lumayan bule nih,"pikirku.Tapi bahasa inggrisku kan
amburadul,gawat nih.Akhirnya aku memilih diam sebisa mungkin daripada bingung dan akhirnya kereta pun mulai berjalan.

Setelah kami diam kurang lebih sejam kurang karena aku pura-pura tidur,akhirnya aku lelah dan bangun mencoba beradaptasi dengan dunia sekitar.Bule itu laki-laki dan sekilas aku meliriknya lumayan macho tampang dan perawakannya layaknya orang luar negrilah dengan sedikit jambang menghiasi sudut pipi dan rahang putihnya tampak kalau dia sudah lama tidak bercukur.Diapun memulai pembicaraan sambil mengulurkan tangannya padaku yg agak bengong dengan maksudnya."Adam and you?"itu yg terdengar olehku.Aku pun membalas uluran tangannya sambil mengucapkan namaku."Indah...,"balasku.Yah daripada dianggap sombong dan aku kan orang indonesia,aku tersenyum sebagai bonus keramahannya.Dia pun kembali bertanya,"where are you going?", kalau aku tidak salah dengar."Jakarta and you?and where do you come from?"kayak yg fasih aja lagakku.Dia menjawab"England..."Ohhh....,aku bergumam, kemudian aku melanjutkan kata-kataku"please forgive me sir, my english is not good,i can't speak english verry well."Dia pun tersenyum,"it's ok,it not your language so no problem for me."Gubrak....aku tersipu malu karena dia begitu pengertian dan dia melanjutkan kata-katanya,"just practise with me."OMG....tambah nilai plus nih buat dia."Call me adam not sir..ok,"Aku pun tersenyum dan menjawab,"ok..!"Diapun menunjukkan kartu identitasnya dan akupun membaca tulisan namanya  adam dan tertera dengan benar kalau dia berasal dari Inggris.
"What are you doing in indonesia,Adam?"tanyaku."Holiday ,cause in england it summers so we ussually have on vacation".Aku mengangguk karena buat aku logat bahasa inggrisnya musti dicerna biar gk salah arti.
Sewaktu aku diajarkan bahasa inggris, dulu sekali...katanya bahasa orang inggris dan amerika ada perbedaan dan tampak sekali Adam begitu teratur dalam penggunaan tata bahasa dan pengejaan,tambah malu aja.Dia pun bercerita tentang asal kotanya di Inggris dan pekerjaannya ,ia melanjutkan cerita tentang pekerjaannya dan liburan seperti ini biasa ia lakukan  6 bulan sekali setiap  musim panas.Kemudian aku pun bertanya tentang kesannya atas indonesia dan responnya bagus.Dia kemudian bercerita tentang bali dan petualangannya di Amazone sebelum ke Indonesia,sebuah sungai terbesar di dunia yang letaknya di benua Amerika tepatnya Amerika Latin, kalau aku gak salah inget geografi nih.Daerah tersebut terkenal dengan hujan tropisnya yang lebat dan liar ditambah sungainya yang begitu besar dan Adam tampak begitu lihai menggambarkansetiap petualangannya.  Aku dibuat terpesona dengan ceritanya sambil aku membayangkan apa yg dia ceritakan bagaimana dia hidup di alam amazon yg begitu liar seperti di film yg pernah aku tonton jadi selama perjalanan aku mendengarkan ceritanya.Itu semua membuatku menjadi seseorang yg kelihatan tidak mempunyai kehidupan karena hanya mendengar dan mendengar. Aku melihat guratan kebahagiaan di setiap ceritanya dan kehidupan dalam petualangannya,seandainya itu aku.


Dia kembali bercerita tentang rencananya ke thailand setelah mengunjungi indonesia,sebelumnya akan mampir jakarta dan transit di Singapura.Di Thailand ia merencanakan akan merayakan natal bersama keluarga besarnya di pantai phuket  sebelum tgl.24 desember 2004 berharap sudah disana.Ia bertanya padaku dan mengeluarkan selembar kertas besar dan ketika dibuka ternyata peta Jakarta."May you recomended for me,"lanjutnya.Aku pun mulai memberikan rekomendasi tempat di Jakarta yg aku ketahui dan bisa ia kunjungi nantinya seperti jalan jaksa,taman surapati,monas,jalan surabaya karena hanya sehari semalam aku rasa cukup.Dengan sopannya ia mengucapkan terimakasih,ternyata orang bule juga tahu adat istiadat timur he he he.
Tiba-tiba ia menunjuk keluar jendela dan tampak berderet rumah berada di sepanjang rel kereta,kemudian ia berujar kenapa mereka memilih tinggal disana apakah merekatidak takut resikotinggal disana.Aku pun mencoba menjelaskan padanya karena hanya disitu mereka bisa memiliki tempat tinggal di kota besar,aku melanjutkan bahwa mereka tidak punya pilihan Adam.Dia tetap tidak bisa menerima penjelasannku karena mungkin di daerahnya tidak ada pemandangan seperti itu.Aku pun juga tidak bisa menerimanya teman...tapi seandainya mereka mempunyai pilihan seperti engkau dan semua petualangan hidupmu.

No comments:

Post a Comment