Saturday 20 August 2022

Komitmen....

Kata - kata ini seringkali diucapkan oleh kita ketika sebagai manusia dan kata-kata ini juga yang seringkali saya tanyakan ke diri sendiri dan orang lain yg saya kenal. Apa itu komitmen?

Kenapa saya bertanya,karena orang seringkali bertanya, semisal "lah,komitmennya apa?", contohnya seperti itu. Atau ketika teman saya yang sudah menikah dan mempunyai keinginan untuk berpisah dengan alasan bla...bla...bla... Dan masih banyak contoh lainnya terkait komitmen. Dan banyak orang takut membicarakan komitmen atau menjelaskan apa itu komitmen, ketika bisa jadi tidak paham dengan komitmen itu sendiri untuk dirinya sendiri. Dan seringkali manusia itu hanya menjalani apa yang menjadi kebiasaan manusia pada umumnya, kalau ini opini ya...😅

Saya pernah membicarakan hal ini dengan adik saya dan kami jadikan bahan obrolan tersebut dalam podcast kami. Dan akhirnya saya bisa paham dengan baik apa itu komitmen dan apa yang saya mau terkait komitmen, karena saya baru - baru ini belajar dengan baik apa itu komitmen dan bagaimana orang lain juga bisa mempunyai artinya sendiri dengan sebuah komitmen. Dan bagaimana sebaiknya komitmen itu dibuat.

Jadi pointnya adalah komitmen itu menurut saya adalah perjanjian dan kesepakatan(MOU) yang bisa berasal dan berawal dari diri sendiri atau bersama orang lain. Apapun itu bentuk komitmennya dan kemudian ada orang lain yang mungkin kita ajak untuk berkomitmen tergantung apa yang menjadi kesepakatan diawal. Tapi ada hal yang lebih utama yang saya garisbawahi dalam pembelajaran ini adalah :
1. Komitmen itu perlu di sepahami dengan baik di awal kesepakatan bila dilakukan dengan atau bersama dengan orang lain, untuk mengantisipasi adanya kesalahpahaman pada saat menjalaninya.
2. Komitmen itu setelah dibuat perlu dijaga konsistensinya, karena tidak ada yang bisa mengontrol perjalanan dari hal tersebut selain diri sendiri.
3. Komitmen juga meminta sebuah bentuk rasa tanggung jawab dari individu yang melakukannya, karena tidak bisa komitmen itu berjalan dengan baik tanpa adanya tanggung jawab dari sipembuat komitmen itu sendiri,apapun bentuknya.
4. Komitmen itu paling penting dibuat dengan kesadaran diri yang penuh, karena tanpa itu si pembuat komitmen bisa jadi tidak menyadari apa yang telah dibuatnya dan lupa dengan komitmennya dan bukan sebuah candaan 😅.

Jadi sangatlah penting ketika diawal kita membuat komitmen entah dengan diri sendiri atau bersama orang lain persamaan persepsi tentang kesepakatan itu sendiri dilakukan, jangan sampai komitmen dibuat tanpa pemahaman yang sama bila melibatkan dua belah pihak atau orang lain. Karena komitmen mempunyai banyak resiko berubah dalam perjalanannya,karena tidak ada yang bisa menjamin orang atau manusia bisa konsisten atau tidak berubah kecuali dirinya sendiri. Tapi ada hal penting juga yang saya pahami adalah karakter mempunyai peran penting dalam menginisiasi sebuah komitmen akan berjalan dengan baik atau tidak. Apapun bentuk komitmennya... Jadi sebelum berkomitmen pastikan kalau komitmen yang akan kita buat dengan orang lain, pastikan orang tersebut mempunyai niat yang samavisi yang sama dan apakah orang itu mempunyai tanggung jawab yang sama dengan diri kita, semua akan terlihat dalam prosesnya. Jadi jangan pernah khawatir dengan hasil akhirnya, karena ada pepatah yang bilang hasil tidak akan mengkhianati proses.

Ini pembelajaran besar saya tentang bagaimana dan apa itu komitmen. Kenapa saya bisa bilang seperti itu, karena komitmen yang baik akan meminta sebuah tanggung jawab dari sipembuat komitmen. Kenapa?karena komitmen yang baik ingin mempunyai hasil yang baik juga pada akhirnya,tidak berakhir tanpa tujuan pastinya. So, jangan takut dengan sebuah komitmen, karena komitmen itu juga sebuah cerminan diri kita sendiri, bagaimana kita bersikap dan seperti apa tanggung jawab yang kita dan bagaimana kita menyelesaikan tanggung jawab itu sendiri. Kalau ada orang yang menurut kita tidak sepaham dengan diri kita jangan juga itu menjadi sebuah judgement. Karena karakter manusia itu berbeda, cukup untuk kita ketahui saja, bukan untuk menghakimi manusia lainnya. Jadi bila ada hal yang tidak sesuai dengan sebuah komitmen di awal, jadikan itu sebuah bahan evaluasi diri saja, tidak ada yang salah dengan sebuah kesepakatan atau perjanjian karena itu dilakukan dengan sadar, yang berubah kan bukan komitmennya tapi pelaku komitmennya atau manusianya. Apa yang bisa dikontrol manusia satu terhadap manusia lainnya, selain kontrol dari diri sendiri. Dan semuanya berawal dan berasal dari diri sendiri. 


 

Tuesday 16 August 2022

Merdeka Dari Rasa Takut....

Rasa takut adalah hal yg paling sering dirasakan setiap manusia,bentuknya pun berbeda beda, tergantung dengan kondisi manusia tersebut. Jadi takut sebuah hal yang manusiawi dirasakan oleh manusia, dan sebuah bentuk nyata dari kodrat manusia itu sendiri. Kenapa akhirnya saya menuliskan kembali hal ini? Karena saya pada akhirnya paham dengan rasa takut itu sendiri dan kenapa saya takut 😁.

Setiap manusia terlahir dengan semua pembelajaran yang ingin diketahuinya, berjalannya waktu satu persatu pembelajaran itu dipelajari dan rasa takut adalah dasar dari pembelajaran diri sendiri. Kenapa saya bisa beropini seperti ini? 

Rasa takut adalah perasaan yang langsung bisa dikenali dengan mudah oleh diri kita masing masing. Yang menjadi masalah adalah ketika kita tidak paham bahwa rasa takut bukanlah sesuatu yang harus kita hindari, karena banyak dari diri kita termasuk saya sendiri seringkali tidak mau masuk kedalam rasa takut saya sendiri. Karena diri kita takut untuk mengenali rasa takut kita sendiri dan takut untuk menyentuhnya. Kenapa kita takut? Karena kita seringkali tidak siap menerima efek yg mungkin dimunculkan dari rasa takut itu sendiri. Dan seringkali itu karena ketidak tahuan kita tentang rasa takut itu sendiri. Menghadapi rasa takut adalah kunci utama untuk mengenal rasa takut dan menyelesaikannya. Karena rasa takut itu sendiri muncul akibat pemikiran yang kita buat sendiri sebagai bentuk mekanisme proteksi diri dari sesuatu hal yang belum dikenali dengan baik. Coba kita refleksikan sendiri apa saja yang menjadi ketakutan diri kita sendiri, kenali rasa takut kita sendiri kemudian sentuh dengan hadapi rasa takut kita sendiri, konfrontasikan rasa takut kita dengan diri kita sendiri. Misal saya takut dengan ketinggian, kemudian saya pelan pelan berusaha menghadapi rasa takut saya dengan mencoba hiking atau naik ke tempat tinggi dan terima rasa takut itu sendiri, biarkan apa yang kita rasakan saat itu muncul dan lihat apa yang terjadi, ketika tidak ada apa² yang terjadi dalam artian diri kita baik baik saja berarti tidak ada masalah dengan rasa takut itu ketika kita berani menghadapinya. Tapi ketika saat muncul perasaan yang kita rasakan saat menghadapi rasa takut itu dan kita merasa tidak nyaman atau bereaksi dengan rasa takut dan akhirnya kita menghindar dalam artian lari dari rasa takut itu sendiri, rasa takut itu akan "menghantui" diri kita sewaktu waktu, karena belum selesai yang harus kita terima,sesimpel itu dan semoga bisa dipahami perumpaan yang saya contohkan.

Dan pada akhirnya menghilangkan rasa takut hanya dengan cara menghadapi dan menerima semua hal yang terjadi, dan rasa takut itu tidak akan lagi muncul sebagai sesuatu yang harus ditakuti apapun bentuknya. Karena diri kita sudah mengenal kondisi itu dan pada kenyataannya rasa takut itu tidak berakibat fatal pada diri kita sendiri. Sehingga tubuh kita tidak menganggap rasa takut sebgai sesuatu hal penting yang harus kita hindari, jadi seperti itu diri kita berusaha melindungi dirinya sendiri.

Jadi apa yang harus kita takuti?hadapi saja rasa takutmu dan terima semua rasanya, jangan takut .... Merdeka....