Monday 29 August 2011

Lelaki Itu

Kemarin aku melihatnya masih di sana,seperti pagi ini aku masih melihatnya.Masih seperti itu,karena terburu buru kemarin aku tak menghiraukannya, ditambah ibuku menyuruhku belanja ke pasar traditional dengan daftar belanjaannya yg berderet penuh.Bagaimana mungkin aku memperhatikannya,pagi ini aku melewatinya.Ya,aku melihatnya masih ditempat itu.Hari ini sengaja aku ingin melihatnya,dan aku menunggu persis di sampingnya.Walau dengan sedikit rasa takut tetapi perasaan ingin mengetahui dirinya begitu besar.

Entahlah....
Kuperhatikan kulitnya yang tampak hitam legam dan terduduk dengan kedua lutut ditekuk,dan kedua tangan merangkul erat lututnya seperti tak ingin melepasnya.Hanya sehelai celana pendek hitam yang lusuh tanpa kaos atau baju menempel dibadannya.Kepalanya tampak tertunduk,apakah ia tertidur atau dengan sengaja tak ingin memperlihatkan raut wajahnya.Sepertinya lelaki berumur 35tahun dengan perawakan tinggi karena kulihat tulang kakinya tampak panjang walau tertekuk tak ingin ku ketahui.Ah...sudahlah ia sepertinya tak ingin kukenali,aku pun melanjutkan langkahku hari itu menuju tempat kerjaku.

Sore itu aku melihatnya lagi,masih seperti pagi tadi."Aneh...,"pikirku.Sepanjang siang hingga sore ini aku memang tak melihatnya, tapi apakah ia tak merasa lapar atau tidakkah ia merasa kepanasan tersengat pancaran sinar matahari.Tampak sekali kalau ia tak merubah tubuhnya atau aku yang tak tahu saja.Aku bertanya dengan orang yang ada disekitar tempat itu,apakah ada yang mengenalnya? Hanya gelengan yang aku dapatkan.Tak ada jawaban buatku..

Aku melihatnya makan malam ini tapi tanpa bergerak dari tempatnya duduk,seseorang memberikannya.Aku pikir ia tak akan menerimanya,tapi ia mau.Tak ada sepatah kata yang terucap dari bibirnya,dan ia menikmatinya tanpa peduli apapun,tampak sangat menikmati.

Dingin....malam itu,tapi sepertinya ia tak terganggu dengan rasa itu.Aku kembali melihatnya seperti kemarin dan kemarin.Tanpa sehelai baju??

Ia masih tertunduk, ingin sekali aku meraih dagunya dan kuangkat kepalanya agar ku tahu seperti apa wajahnya,sorot matanya hingga isi kepalanya.Tapi rasanya sia sia,ia tak pernah ingin kuraih atau membiarkanku menyentuhnya.Seperti ada jarak dan entahlah apa itu yang membuatku dan dirinya tak pernah bisa bersatu.Ingin rasanya aku mengetahui mimpi-mimpimu,keinginanmu,gairahmu dan mungkin kehidupanmu.Tak inginkah engkau berbagi denganku?

Salahkah aku bila kuingin tahu siapakah dirimu?
Bagaimana kehidupanmu?

Mengapa engkau menolak semuanya?aku melihat orang orang memperhatikanmu tapi engkau tak mengindahkan itu semua.Takinginkah engkau perhatian itu...

Hujan turun begitu deras sepanjang hari ini,aku memikirkanmu.Bagaimana tidak,aku yang berada di dalam rumah masih merasakan dinginnya hembusan angin dan kuatnya air turun saat itu.Gemuruh suara petir dan kilat bergantian saling melengkapi.Aku keluar...ingin melihatmu

Ahhh....engkau masih disana tak bergerak.Tak terganggukah dirimu dengan semua hal itu?Tak adakah rasa takut atau kengerian di dalam dirimu.Apakah engkau tidak merasa kedinginan,padahal jelas jelas kulihat engkau menggigil.Apakah yang membuatmu bertahan dengan semua itu.Tak maukah engkau menerima uluran tanganku,tangannya dan mereka????Apakah salah kami???

Apakah karena sebagian orang menganggapmu"orang gila?"
Biarkan saja orang orang itu,mereka melakukannya karena mereka tidak tahu.Biarkan mereka dengan pikiran pikiran mereka dan aku menghargai dirimu dengan semua pikiran pikiranmu,walaupun aku tak pernah bisa mengetahuinya.Karena engkau tak pernah ingin ku mengetahuinya.

Orang mungkin mengangapmu tidak bahagia atau apapun itu.Tapi buatku engkau adalah orang yang paling bahagia.Karena dirimu melakukan apa yang ingin engkau lakukan dan pikirkan atau malah tak memikirkan apapun.Ahhh...dirimu

No comments:

Post a Comment