Sunday 15 September 2019

Penerimaan...

Sebuah kata yg begitu mudah diucapkan,tapi tidak semudah tindakannya. Aku belajar hal tersebut, dan masih dalam proses. Banyak hal dalam hidup yg selalu tidak bs diprediksi dengan pasti,tapi kemungkinan selalu bs bermain bersamanya. Hidup selalu berusaha membuatnya penuh makna. Caranya seringkali tidak kita sangka - sangka, selalu ada kejutan yg diberikan kehidupan. Sampai sejauh ini aku selalu menerima banyak kejutan yg kadangkala bercampur aduk perasaan yang ditimbulkannya. Adakalanya membuat penawaran, tp seringkali kita tidak bs menawar semua hadir dengan sendiri sehingga tak sempat menawar apapun hingga akhirnya penerimaanlah hal yg layak dilakukan.

Belajar menerima banyak hal, yang seringkali sulit untuk bs diterima, karena seringkali kita menuntut banyak hal dengan kehidupan. Kita lupa bahwa kehidupan hanyalah memberi apa yg seharusnya kita terima karena kitalah yg sebenarnya memberikan apa yg kehidupan berikan awalnya. Ini hanya hal memberi dan menerima.

Seperti beberapa hari yang lalu, sebuah pelajaran yang sedikit aku pahami. Ketika kita diberikan banyak berkat ada hal - hal penyeimbang yg diberikan oleh sang kehidupan. Penyeimbang itu satu bentuk hal yg membuat kita selalu bs rendah hati, entah benar atau tidak, hal tersebut yg saat ini aku pahami.

Ketika kita mendapat beberapa kebahagiaan kita akan selalu disadarkan dengan hal - hal yg membuat kita tidak jumawa. Kerendahan hati akan selalu muncul dari sebuah kesadaran.

Beberapa mg yg lalu,aku pernah berpikir tentang apa penyeimbang yang diberikan pada keluarga kami terlebih aku ketika kami berturut - turut mendapat kegembiraan, pernikahan dan kelulusan adikku. Aku berpikir dengan sadar saat itu, apa yg akan diberikan selanjutnya? Tidak mungkin sebuah kegembiraan akan muncul terus menerus bkn seperti itu pola yg diberikan kehidupan sepertinya. Sampai akhirnya aku memahami sesuatu saat ibuku terjatuh terpeleset dan hal tersebut menjadi kesadaran aku tng apa yg aku takutkan. Entah ini karena pemikiranku atau memang seperti itu seharusnya. Dan akhirnya sebuah penerimaan yg kami harus lakukan, ketika   hal tersebut yg harus kami sadari.

Sebuah penerimaan yg tulus tidak didapatkan dengan tiba - tiba, ada waktu yg dibutuhkan setiap pribadi utk bs menerima hal apapun. Dan ketika hati sudah bs menerima akan muncul sebuah kedamaian dari sebuah penerimaan yg tulus. Dan hal tersebutlah yg mungkin diinginkan oleh kehidupan.

Friday 13 September 2019

Sebuah Hubungan...

Terkadang aku merasa betapa jahatnya diri ini. Orang terdekatku lah yg paling bs merasakan kejahatanku, entah bagaimana ceritanya aku kl sdh dekat dengan org tidak takut utk melakukan apa yg aku mau. Mulai dari perkataan pedas dan judes yg aku lontarkan tanpa aku pikir panjang, akan lebih mudah aku lakukan. Tapi bila org itu tidak tll dekat denganku, aku akan mencoba menjaga jarak agar org itu tidak merasakan betapa perihnya kata2 ku. Bukan karena takut tapi lbh ke efek tadi,kl mereka salah paham kan aku hanya menimbulkan masalah baru nantinya. Paling sering ya dengan adikku,aku yang sering mengintimidasi terlebih adik paling kecilku. Dan memang nyata bahwa orang terdekat kitalah yang akan sering membuat hati kita terluka tanpa sadar.

Aku sebenarnya sayang banget sama dia. Rasa sayangku gak bs aku jabarkan pake kata2,karena cm dia yg bs ngertiin aku. Tapi kadangkala powerfull seorang kakak sering muncul dalam diriku. Tidak mau disalahkan, disudutkan ataupun dilecehkan. Entah apa yg salah dalam diriku ini. Egoisme diri begitu kuat muncul dalam diri ini, apakah karena aku anak pertama??

Kondisikah yang membuat aku selalu berusaha menjadi kuat, karena aku harus menjaga mereka, menjadikan mereka pribadi yang benar2 mandiri. Aku masih ingat kata2 ayahku saat aku masih kecil. "Kamu seorang kakak dan adik2mu akan mencontoh apa yg kakaknya lakukan, scra tidak langsung aku menjadi contoh buat mereka".

Aku tidak menyalahkan ayahku saat berkata seperti itu,beliau pasti ingin aku menjadi kakak yg bs dipercaya dan pstinya bertanggung jawab. Apalagi anak pertama dan perempuan lagi, rasanya tanggung jawabnya beda dan keberhasilan seorang kakak adalah ketika melihat adik2nya menjadi pribadi yg kuat dan mandiri.

Kalau seorang kakak berkorban,itu suatu hal yg lumrah dan wajar apalagi utk adik2nya. Jadi wajar saja kl apapun akan dilakukan utk adik2nya. Tapi terkadang hal tersebut bs menjadi dominasi atau kekuatan yg menakutkan. Aku selalu berusaha menjadi kakak yg bijak,tapi kadangkala aku tidak bs melakukannya, ego diri seringkali muncul tanpa sadar dan menghancurkan sebuah relasi persaudaraan. Tapi ketika persaudaraan dilandasi kasih, kata maaf akan selalu bisa menjadi jembatan pemulihan sebuah hubungan. Maaf adalah sebuah bentuk kasih yang tidak bs diungkapkan hanya dibibir saja,karena buktinya adalah bentuk tindakannya.