Saturday 18 January 2020

Makna Keluarga

Hmm...tak ada habisnya bila bercerita tentang keluarga. Terlebih jika sebuah tontonan dibuat terkait dengan keluarga, buat saya yang menganut nilai keluarga sebuah hal yang penting. Keluarga mempunyai nilai tersendiri yang tidak bisa digantikan apapun. Mungkin semua tergantung bagaimana keluarga itu dibentuk dan apa nilai dasar yang dipegang dan diyakini oleh anggota keluarganya, semua bisa berbeda sesuai dengan nilai masing - masing.

Film ini memang diadopt atau berdasarkan sebuah novel dan dijadikan sebuah tontonan, yang menjadi menarik adalah alur cerita dan inti cerita yang dibuat oleh penulis skenarionya, bisa dengan mudah mengaduk perasaan penontonnya, dengan alur cerita yang sering dibuat flashback membuat bingung pada awalnya bila tidak mengikuti dengan seksama tapi menjadi lebih seru. Jadi memang diharapkan penonton menonton dengan baik sehingga bisa mengerti nilai yang ingin diberi oleh si pembuat cerita awalnya. Aku yang menjadi terharu pada akhir cerita, menjadi begitu terkesan dengan cerita dibalik ceritanya, karena mengingatkan beberapa hal yang sama dalam keluarga kami he....xx

Bagaimana seorang ayah berusaha untuk memberikan hal yang terbaik untuk keluarganya, sehingga menjadi over protektif ketika ternyata perasaan kehilangan menjadi sumber atau masalah awalnya. Orang bisa menjadi ketakutan saat pernah merasakan arti kehilangan, entah kehilangan dalam bentuk apapun. Sehingga perasaan itu menjadi toxic atau racun dalam dirinya dan orang sekitar tanpa sadar. Tak ada yang salah dengan perasaan ini jika bisa dikelola dan diselesaikan dengan baik bukan dengan sebuah pembenaran dan butuh toleransi untuk bisa mengerti apa yang melatari hal tersebut. Yang sering menjadi masalah adalah ketika tidak terselesaikan dan orang lain tidak bisa memahami hal tersebut, terjadilah konflik.

Ayah dalam film tersebut adalah bintang utamanya dan ibu dalam film tersebut adalah penyelesai sebuah masalah. Bagaimana mereka bisa berkolaborasi satu sama lain,untuk bisa saling mendukung dalam sebuah keluarga bisa diceritakan dan ditampilkan begitu manis dalam cerita. Begitu kuat muncul pada akhir cerita. Ketika sang ibu yang akhirnya menyelesaikan semua permasalahan dan menyadarkan anggota keluarganya tentang sosok ayah mereka. Tampak bahwa perempuan atau seorang ibu adalah sosok pengambil keputusan penting yang menyelamatkan keluarga tersebut pada akhirnya. Tanpa usaha ibu yang bijak, keluarga yang tampak baik sekalipun bisa menjadi sebaliknya. Peran ibu memang luar biasa, dan ditampilkan dengan cukup baik oleh Susan Bachtiar yang tampak begitu kalem dan lembut tapi tegas dan bijak. Sosok ibu bijak seperti inilah yang akan membuat sebuah keluarga menjadi keluarga bahagia dengan sebenarnya, karena seorang ibu adalah pengayom keluarga dan seorang ayah adalah pelindung keluarga. Intinya sih itu dengan semua konflik keluarga pada umumnya.

Aku terharu karena sosok ayahku yang luar biasa muncul hampir sama seperti dalam film yang selalu berusaha menjaga keluarganya sebagai bentuk tanggung jawab seorang ayah. Apapun akan dilakukan ayahku untuk memastikan anggota keluarga kami baik-baik saja, sampai kebiasaan menelpon kami adalah hal wajib yang kami pahami. Bahkan ketika kami bertambah dewasa dan mulai berani protes, terlebih diriku anak nakal mereka. Sampai kami menyadari apa yang mendasari ayahku melakukan hal tersebut. Perasaan kehilangan orangtua sejak kecil yang membuat beliau seperti itu, jadi walau terkadang sifat dan tingkah beliau ketika sepuh mulai menyebalkan kebaikan serta ketulusan beliau yang luar biasa yang membuat kami tidak akan tega untuk menyakitinya. Ibu kami yang seringkali memarahi kami adalah ibu yang luar biasa lepas dari sifat yang sering juga menyebalkan, tapi beliau adalah ibu yang berani mengambil beberapa keputusan penting dalam kehidupan kami, tanpa ibu kami yang mandiri dan tegas banyak hal yang akan terbengkalai tak terurus dengan baik ha...xx

Dan keluarga bahagia adalah keluarga dengan sosok yang saling mendukung satu dengan lainnya hingga masing-masing mencapai tujuan yang dikehendaki oleh masing-masing anggotanya. Tak ada kebahagiaan yang berasal dari orang lain. Kebahagiaan sejati berasal dari diri sendiri,  tanggung jawab kita sendiri bukan orang lain. Jadi tak adil jika kita memproyeksikan kebahagiaan kita kepada orang lain dan jika tidak terwujud orang lain yang harus bertanggung jawab. Harta kami memang ada disini dalam hati keluarga, karena keluarga kami bukan hanya keluarga inti kami tapi semua yang kami kasihi,termasuk tetangga dan orang disekitar kami bahkan mungkin orang yang tak kami kenal awalnya. Semua akan menjadi keluarga saat kasih menjadi dasarnya.


Sunday 5 January 2020

Bingung...

Kadang kala kita merasa orang lain yang harus berubah seperti apa yang kita mau dan hal tersebut seringkali membuat energi kita terkuras habis dan akhirnya kita lelah. Hal ini aku pahami ketika aku melihat contoh kedua orangtuaku sendiri, mereka sudah hidup selama beberapa puluh tahun dan ketika ada pihak yg masih sering menuntut dan belum bisa menerima apa adanya pasangan kita, ya hal tersebutlah yang seringkali menjadi bahan pemicu keributan berulang kali. 

Aku sempat berdebat dengan ibuku ketika beliau seringkali mengeluhkan kebiasaan ayahku yang menurut beliau mengesalkan. Dan aku pernah bertanya, apakah kebiasaan itu baru ada sekarang atau sudah sejak beliau kenal pertama?Dan jawabannya yang membuat aku sering menertawakannya setiap aku bertanya, karena jawabannya adalah sudah sejak pertama kenal...

Bagaimana aku tidak tertawa, berarti ibuku sudah tahu sejak lama kebiasaan tersebut dan pertanyaanku adalah kenapa baru sekarang dipermasalahkan?Aku pernah mempertanyakannya, dan jawaban ibuku adalah sekarang tambah mengesalkan. Agak sedikit aneh sebenarnya,bagaimana mungkin sekarang lebih mengesalkan,bukankah kebiasaan hanyalah pola tindakan yang dilakukan berulang - ulang sehingga terbentuklah kebiasaan. Orang yg melakukan tidak mungkin merubah kebiasaan yg sudah terpola kecuali ada kesadaran untuk menyadarinya untuk dirubah. Yang sering tidak disadari adalah orang yang melihat kebiasaan atau tidak melakukan kebiasaan tersebutlah yang kemungkinan berubah penerimaannya dari hari ke hari. Dan bisa jadi aku pun akan mengalami hal ini setelah sekian waktu bersama dengan seseorang yang kebiasaanya sudah aku ketahui setiap harinya.

Sepertinya ini adalah masalah yang pasti timbul ketika dua orang manusia hidup bersama dengan segala hal yang sudah berbeda dari awalnya. Entah apapun itu, dan yang menjadi masalah adalah ketika ada pihak yang tidak menyadari hal tersebut dan pihak lainnya tidak memberitahukan hal yang menjadi masalah bagi pihak lain tersebut. Bukankah ketika orang sudah terbiasa dan kurang menyadari hal tersebut bukan sebuah masalah, dan pihak lain akhirnya malas mengungkapkan karena salah satu jenuh untuk mengatakan berulang - ulang,malah hal tersebutlah yang sebenarnya adalah sebuah masalah. Memang lebih mudah mengatakannya daripada melakukannya,karena belum tentu nanti aku bisa mengatasinya, tapi aku berusaha membiasakan sebuah kebiasaanku untuk berbicara apa yang memang aku harus katakan,walau mungkin terdengar kurang nyaman untuk pihak lainnya.

Jadi bukan masalah berapa lama pasangan itu tinggal bersama tapi lebih dari itu, yaitu bagaimana pemahaman kedua orang tersebut dan akhirnya menerima hal - hal yang berbeda bagi masing - masing pihak dan akhirnya menyadari hal tersebut. Jadi kata kuncinya adalah kesadaran. Hmmm....

Tanpa kesadaran sulit untuk menerima sebuah hal yang mungkin nilainya berbeda.