Sunday 11 July 2021

Reaktif...

Reaktif adalah kata sifat yang artinya menurut KBBI adalah sikap cenderung, tanggap atau segera beraksi terhadap sesuatu yang timbul atau muncul. Dan memang reaktif selalu dominan dengan respon seseorang atau mahluk hidup terhadap sesuatu, apapun itu. Ada reaksi dari sebuah tindakan atau bahkan perkataan atau perbuatan. Dan bisa macam - macam reaksi tersebut tergantung sang perespon.

Yang menjadi pemikiranku adalah kenapa reaktif itu selalu menunjukkan impact atau ada dampak setelahnya. Pada saat dahulu saya mengikuti meditasi tanpa objek seorang romo, ada beberapa part dalam sesi tersebut dan istilah yang saat itu msh sulit saya pahami. Ketika tak ada respon terhadap sesuatu disitulah muncul kedamaian. Dan sekali lagi pemikiran itu memang rumit, dia bagian dalam tubuh kita yang bekerja sangat lelah. Saya berpikir dan mencoba memahami hal tersebut dengan pemikiran dan sulit saya memahaminya saat itu. Dan saat saya belajar membuat pikiran saya tidak bekerja lelah, saya malah memahami sesuatu.

Satu pelajaran yang luar biasa yang disadarkan oleh kondisi pandemi adalah respon tubuh. Tubuh adalah bentuk fana atau manifestasi nyata dari apapun yg dirasakan roh atau jiwa. Selama kita ada didunia tubuh adalah apa yang bisa kita lihat dan rasakan. Saya teringat beberapa saat sebelum saya sakit ada satu hal yang saya sadari saya lakukan. Saat itu saya merespon sesuatu hal dengan berlebihan, saya membiarkan diri saya bereaksi dengan sesuatu istilahnya saat itu saya terlalu sensitif dan bereaksi. Saya kesal dan itulah reaksi saya terhadap sesuatu atau sikap seseorang. Dan saya menyadari bahwa tubuh merasakan apa yang dirasakan oleh jiwa saya ketika saya tidak berdamai atau menerima kondisi apa adanya. Saya menuntut sesuatu diluar diri saya dan energi saya terkuras banyak, energi itu baik negatif atau positif memberikan dampak yang sama2 luar biasa. Metabolisme tubuh saya bekerja sesuai energi yg saya hasilkan, ketika saya kesal energi negatif saya dominan dan membuat tubuh saya harus berinteraksi dengan energi negatif sesuai besaran yang saya hasilkan dari reaksi saya tersebut. Reaksi saya sangat kesal dan bisa jadi menyimpan dendam saat itu, sehingga energi negatif saya muncul dengan kekuatan kamehamenya dragon ball yang luar biasa. Sehingga tubuh saya tidak sanggup menerima akibat energi negatif tersebut dan ada yang tidak seharusnya terjadi pada metabolisme tubuh saya yang kacau balau, karena reaksi tersebut. Saya menyadari hal tersebut dan saya bisa merasakan langsung saat itu, walau saya sudah mengeluarkan energi tersebut dengan menangis dan bercerita tapi energi itu sudah bekerja dgn sangat cepat dalam hitungan waktu dan tubuh saya sudah meresponnya. Dan saya tahu saya bakal sakit, karena reaksi tersebut.

Emosi atau reaksi baik positif atau negatif menghasilkan sebuah energi besarannya kita sendiri yang menciptakannya.

Dan saya paham, mengapa pada saat mengikuti meditasi tersebut respon kita tn.bb           b
B objek atau sesuatulah yang menjadi hal penting dan yang membuat penderitaaan itu t⁹erjadi. Dan saya paham kenapa romo pembimbing saya begitu bisa tidak bereaksi dengan diri saya, karena dia paham akibat dari reaksi dan membuat sebuah pilihan. Karena respon kita terhadap objeklah yang membuat penderitaan itu muncul, karena kalau kita bisa untuk tidak bereaksi terhadap objek apapun tak ada efek apapun. Karena energi itu luar biasa baik positif atau negatif. Tinggal kita memilih energi apa yang ingin kita munculkan. Karena semesta memiliki semua dan sumber energi luar biasa tersebut, dan luar biasa efek yang dihasilkannya.

Hmmm...pembelajaran luar biasa dari sebuah reaksi terhadap objek. Belajar untuk meminimalkan reaksi kalau belum bisa tidak bereaksi ha ...xx thanks for universe to have giving me a wonderful gift, to open my eyes that knowning somethings great, lovely...


Wednesday 7 July 2021

Diri Sendiri...

Seringkali lupa bahwa diri kita butuh life service juga lho...Kita sering berpikir bahwa memberikan kebaikan atau berbagi itu selalu identik dengan orang lain. Karena ya memang kita bisa merasakan makna memberi ketika ada selain diri kita sendiri. Sekali lagi ini opini dari pikiran yang membuat semua itu ada. Karena saya pun, berlaku dan melakukan hal tersebut. Kemudian salah dengan yang sudah saya lakukan itu??Tidak ada yang salah dengan memberi or giving for another else, its work for human being.

Manusia memang mahluk sosial secara kodrati dan membutuhkan mahluk lainnya untuk bisa merasakan keberadaannya. Tanpa itu semua manusia sulit untuk bisa merasakan essensi dirinya. Kesulitan itu yang dirasakan oleh banyak manusia lainnya tentang konsep kebahagiaan. Bahwa berbahagia itu berarti bersama dengan orang lain dan tak ada yang salah dengan hal itu. Tapi sekali lagi makna kebahagiaan itu bukanlah karena orang lain, betul orang lain terlibat dan menjadi bagian kebahagiaan tapi yang memberikan kebahagiaan itu bukan orang lain tapi diri kita sendiri.

Kita sering berpikir dan bahkan berharap bahwa kita akan bahagia, jika.....
Kita sering berusaha menitipkan pada orang lain kebahagiaan kita sendiri bahkan kita membutuhkan persetujuan atau approval untuk kebahagiaan kita sendiri, pada orang lain. Atau mungkin saya yang terlalu sering berpergian sendiri dan buat saya traveling solo itu menyenangkan, bukan saya tidak butuh orang lain. Tapi terkadang ketika teman jalan kita sangat berbeda cara berpikir dan tujuan atau seleranya itu malah membuat saya stress. Saya tidak bisa menikmati perjalanan yang saya lalui. Ketika saya merasa bahagia berjalan tanpa harus berpikir nanti tidur dimana, makan dimana atau lain sebagainya. Terus diribeti oleh teman jalan yang tidak bisa santai dengan apa yang ada, so what the hells it is??. Jadi kalaupun saya butuh teman jalan pasti syarat dan ketentuan berlaku ha...xx Tapi saya pada dasarnya sangat fleksible dan bisa beradaptasi dengan siapapun bahkan mungkin orang teribet sekalipun kalau harus terpaksa jalan bareng.

Kembali ke konteks diri sendiri, kecenderungan manusia pada dasarnya memanglah egois. Secara psikologis manusia terdiri dari id, ego, dan super ego, berdasarkan teori kepribadian Sigmud Freud. Ketiga bagian inilah yang membentuk karaktek manusia, tak ada manusia yang tidak mempunyai hal ini karena dasar psikologi manusia. Jadi setiap manusia mempunyai hal tersebut, hanya yang membedakan adalah porsi dan controling bagian2 tersebut. Tak ada yang salah ketika manusia egois, asal dia tahu bagaimana penempatannya. 

Ketika kita terlalu sering memberi pada orang lain tanpa memikirkan diri sendiri, ini juga tidak fair bagi kesehatan diri kita sendiri. Hal inilah yang membuatku sadar akan diri sendiri dan hak diriku sendiri. Ketika aku lupa keberadaan diriku dan seringkali memikirkan orang lain. Tubuhku memberiku peringatan akan keberadaan diriku sendiri dengan banyak hal. Dan saya paham beberapa kali tubuhku meminta perhatian bukan pada orang lain tapi diriku sendiri. Tubuhku tidak menginginkan perhatian orang lain tapi perhatian dari diriku sendiri. Tapi seringnya aku berpikir bahwa orang lainlah yang seharusnya memberikan perhatiannya pada diriku, sekali lagi pemikiran ini yang tidak berlaku pada diriku. Diriku tidak meminta perhatian orang lain terlebih ketika saat ini aku terisolasi dengan kondisi dan orang lain tidak bisa memberikan apa yang seharusnya diberikan. Dan kemudian saya harus menangis gt untuk kondisi seperti ini?? Tidak kan?Dan diri saya sendirilah yang pada akhirnya bisa memberikan apa yang diinginkan oleh diri saya sendiri, dan selesai apa yang seharusnya terjadi. Diluar diri saya adalah hal yang tidak bisa saya kontrol yang bisa saya kontrol adalah diri saya sendiri.

Kebahagiaan hakiki adalah kebahagiaan yang berasal dari diri sendiri, bukan karena....

Jangan pernah menuntut manusia lain berlaku seperti apa yang kita mau, tapi tuntutlah diri kita sendiri seperti apa yang kita mau, tapi jangan keras pada diri sendiri. Ketika kita bisa memperlakukan diri kita sendiri dengan sebaik baiknya, niscaya memperlakukan orang lain dengan baik bukan perkara sulit. Berikan dulu apa yang menjadi hak diri kita sendiri, ketika kita bisa memberi pada diri kita sendiri maka memberi pada orang lain akan lebih mudah dilakukan karena kita tahu bagaimana melakukannya atau sebaliknya. Rawatlah diri dengan baik karena bentuk terima kasih kita pada diri kita sendiri dengan memberikan apa yang menjadi haknya.

Mencintai diri kita sendiri dengan sebaik baiknya dan pada akhirnya kita bisa mencintai orang lain dengan lebih baik...


Monday 5 July 2021

Tuntutan Vs Penerimaan....

Satu kata yang sulit untuk dipahami dengan baik, beberapa kali saya mencoba memahami kata-kata ini dan berkali kali pula saya di her atau remedial ha...xx Saya tertawa tawa sendiri kalau ingat hasil remedial saya, emosi....

Melepas bukan lagi perkara orang atau kejadian yang kita ingat. Melepas adalah satu hal ketika kita tidak lagi menuntut apapun, lepas itu orang, kondisi atau keadaan atau diri kita sendiri. Seringkali manusia mempunyai ekspetasi dan ini sumber segala hal, ekspetasi atau harapan. Disatu sisi manusia hidup dan berusaha untuk eksis dengan harapan atau ekspetasi, untuk mengejar mimpi atau goals dan tujuan hidupnya.Life purpose kalau boleh saya pinjam istilah tersebut bukan masalah tujuan saya mau kemana?kirikah atau kanankah atau apakah...

Tujuan hidup yang hakiki tidak akan membuat manusia berkejaran dengan apapun, baik itu waktu atau apapun. Ia begitu jelas tanpa tuntutan, membuat sang manusia itu tersadar sesuatu, bahwa yang ia cari adalah kedamaian bahkan berdamai dengan dirinya sendiri atau sekitar. Ketika kita masih menuntut banyak hal dari keadaan atau diri atau orang lain, berarti kita masih belum tau apa yang kita cari. Tak ada satu manusia pun yang bisa menuntut manusia lainnya tanpa kekecewaan. Bahkan berharap bahkan menuntut manusia lainnya seperti apa yang kita inginkan, mimpi semu. Karena setiap manusia akan berjalan dan menjalani kehidupannya masing - masing, berdasarkan pikiran masing2 bukan pikiran orang. Karena begitu sistem kerja otak manusia. Apakah ada pikiran orang lain yang mengontrol hidup seorang manusia?Tidak ada bukan, pikirannya sendirilah yang mengontrol kehidupannya sendiri.

Tubuh adalah manifestasi fisik yang bisa kita ketahui dan sadari. Karena selama jiwa dan fisik terhubung, apa yang jiwa inginkan akan termanifestasi dalam tubuh kita. Ketika jiwa kita lelah, tubuh akan merespon dengan dengan berbagai cara. Ketika jiwa bahagia atau sebaliknya, tubuh bermanifestasi dengan sangat responsif. Berhentilah menuntut diri atau orang lain atau kondisi diluar kontrol diri. Belajar menerima banyak hal dalam diri tapi bukan berarti tidak mau berusaha, karena kadangkala pikiran menciptakan realita. Dan sifat dari pikiran adalah manipulatif, selalu berusaha membuat pembenaran untuk keberadaan pikiran sendiri. Tak ada yang salah, karena itu sekali lagi bentuk atau cara manusia bertahan hidup. Pikiran yang membuat manusia bertahan dan pikiran juga yang bisa membuat manusia tidak bertahan, bingung kan??

Sunday 4 July 2021

Pilihan dan Tanggung Jawab....

Sebuah pilihan mungkin bisa jadi bukan suatu kemudahan untuk sebagian orang atau demikian sebaliknya. Karena setiap manusia mempunyai pemikirannya masing-masing dan tak ada yang salah dengan pemikirannya tersebut. Yang menjadi salah adalah ketika orang merasa tidak tahu dan tidak memilih pilihan hidup atau pilihan lainnya, ini yang menjadikan hal tersebut aneh. Karena akan ada paket yang mengikuti setiap pilihan yang kita pilih, jadi kalau kita tidak sadar atau tidak tahu dengan pilihan kita, apakah paket itu tidak akan kita ketahui atau sadari?

Seringkali hal ini muncul ketika orang takut mengambil sendiri pilihan yang ingin dipilihnya,dengan alasan apapun misalnya keraguan,takut pilihannya salah dan sebagainya. Wajar jika kita salah dalam memilih karena banyak faktor yang melatarbelakanginya. Tapi kita selalu bisa belajar dari sebuah kesalahan, ketika kita salah kita tahu sesuatu daripada tidak memilih sendiri dan membiarkan orang lain memilih dan akhirnya menyalahkan orang lain karena merasa bukan yang memilih pilihan tersebut. Memang rumit terkait pilihan karena dia adalah bagian dari sebuah tanggung jawab. Bagaimana bisa??

Bisa karena pilihan adalah bentuk tanggung jawab dari apa yang kita pilih. Ha.....xx