Friday 26 August 2011

Di atas Kereta itu

Setelah berdesak desakan,sengol kanan kiri,sikut semua hal yang mencoba menghalangi kamipun akhirnya bisa mendapatkan tempat duduk walaupun tertera dengan sangat jelas bahwa tiket kami'tanpa tempat duduk'."Biar ajalah yg penting sampai aja,mau gimana lagi,biar nanti terjadilah apa yg akan terjadi..."pikir kami saat itu.Dan perjalanan itu pun dimulai,kereta mulai berjalan perlahan saat pluit kepala stasiun ditiup dan tongkat bergambar diangkat trs diturunkan kembali.Kamipun masih sibuk mengatur posisi senyaman mungkin, walau pastinya gk mgkn terjadi hal tresebut.

Akupun memilih duduk dipojok dekat jendela karena aku ingin menikmati pemandangan yang nanti tersedia sepanjang perjalanan dan satu hal yg paling penting supaya aku jg merasakan ac alami.Sudah terbayang suasana yg bakal terjadi nanti walaupun seharusnya tidak usah dibayangkan karena kenyataan selalu berbanding terbalik..Stasiun demi stasiun kami lewati dan satu persatu pedagang pun mulai berteriak menjajakan dagangannya dgn segala macam cara promosi agar kami tertarik,ditambah para peminta minta dari segala golongan umur dan kondisi yg bisa membuat kita iba dan akhirnya...Tak lupa para penyanyi dari yang bersuara merdu tapi kurang beruntung karena belum ditemukan produser atau pencari bakat,sampai yang bersuara pas pasan yang bikin telinga jadi malah tuli mulai bergantian memulai aksi mereka layaknya artis dari gerbong ke gerbong.Dan kamipun menikmati semua hal itu walaupun awalnya diri ini ingin teriak dan membayangkan kenyamanan seandainya semua ini tidak ada.Tapi kemudian aku berpikir terus apa bedanya kalau semua hal sama?Disnilah seni dan keunikan kereta ekonomi,tapi aku malah berpikir kalau ternyata penumpang kereta ekonomi itu orang yg murah hati karena mereka bisa berbagi dgn pedagang yg mgkn membutuhkan dagangannya dibeli agar bisa menghidupi keluarganya,dan yang lainnya.Hmmm...akhirnya sampai juga ditempat tujuan dan kamipun berpisah.

No comments:

Post a Comment