Sunday 29 March 2020

Korona dan Keberadaanmu...

Pertama kali mendengar virus baru ini,yang muncul pertama kali adalah rekayasa apalagi ini...Kenapa aku awalnya berpikir seperti itu adalah virus adalah makhluk hidup atau mikroorganisme yang ada karena memang keberadaannya ada untuk jadi satu bagian kehidupan. Dia hidup layaknya manusia atau makhluk hidup lainnya yang mempunyai eksistensinya sendiri. Kehidupannya sendiri mempunyai siklus dan cara yang sama seperti manusia, cuma karena keberadaannya yang terlalu kecil, seringkali kita tidak menyadari. Dia hidup dengan ekosistemnya sendiri dan selama ekosistemnya tidak dirusak seharusnya dia berada dalam dunianya sendiri. Virus senang dengan kesendiriannya,dunia gelap dan dinginnya. Itu sudah menjadi bagian kehidupannya dan dia tidak bisa masuk kedunia yang begitu panas. Jadi sudah ada bagiannya masing - masing. Tapi terkadang manusia itu memang makhluk sombong dan serakah. Rasa ingin tahu yang dimilikinya seringkali digunakan untuk hal - hal yang tidak berguna, mengganggu keberadaan dan makhluk lainnya. Entah apa yang ingin dilakukan sebagian manusia yang tamak dengan keberadaan mahluk lainnya, dan padahal manusia sendiri yang menanggung akibatnya. Karena virus tidak bs hidup tanpa media perantara, jadi secara logika virus tidak bisa berkembang sendirian. Jadi tidak mungkin virus berkembang muncul tiba - tiba, kecuali memang habitat dia sudah rusak atau program kehidupannya yang rusak, entahlah..

Tapi lepas dari itu semua adalah bukan keberadaan virus itu sendiri. Karena pada dasarnya virus akan selalu ada bersama dengan kehidupan dan manusia, ketika dia menjadi progresif ada yang salah dengan mekanisme kehidupannya. Ada hal yang membuat dia bisa bermutasi dengan hebatnya, karena ada yg merubah ekosistemnya. Bisa jadi kita manusia yang membuat dia menjadi progresif dengan keberadaan obat anti virus yang membuat secara alamiah virus berusaha tetap eksis dalam keberadaanya dalam bagian kehidupan. Dia hanya mencoba tetap bertahan hidup seperti layaknya kita manusia dan makhluk hidup lainnya. Tak ada yang salah kan dengan hal itu. Dengan mutasi genetika diri alamiah atau buatan, virus hanya menyesuaikan diri dengan lingkungannya untuk tetap bisa hidup. Kalau dia menjadi kuat karena lingkungan yang membuatnya dan kemudian manusia tidak berevolusi ya pasti ada yang kalah dengan hal tersebut. Kan memang begitu hukum alamnya he...xx

Tidak ada makhluk hidup yang diciptakan di dunia ini untuk menjadi kejahatan untuk makhluk lainnya sesuai dengan keberadaannya. Makhluk yang memang harus hidup didunia gelap dan dingin ya disana dia berkembang dengan seharusnya dan di dunia yang hangat dan terang ya begitu juga sebaliknya. Pada awal penciptaan pasti baik adanya, semua hanya berkembang menyesuaikan kondisi lingkungan saja dan berusaha untuk menjaga eksistensi diri saja.

Tapi dengan wabah virus atau mungkin mikroba atau apapun adalah mereka hadir sebagai cerminan diri kita manusia, dalam bertingkah dan berperilaku. Mereka hadir pasti ada campur tangan manusia, entah bagaimana awalnya dan menyebar pun pasti dengan media perantara, misalnya unggas atau makhluk lainnya. Manusia tetap yg mempunyai peran dalam hal tersebut. Siapa yang paling banyak mengkonsumsi makhluk lainnya, misal unggas, jawabannya ya manusia juga. . Jadi memang manusia tetap menjadi sumber segala sesuatu.

Tapi yang menjadi permenunganku adalah apa yang diajarkan oleh keberadaan virus yang menyebar dengan masifnya hampir ke seluruh dunia. Lepas dari permainan atau rekayasa yang terjadi. Bahwasanya kita harus bijak dalam berinteraksi dengan lingkungan, menjaga keberadaan dalam lingkungan masing - masing. Tidak memanfaatkan keberadaan makhluk lain untuk kepentingan makhluk lainnya. Dan peduli dengan apapun, bahkan makhluk yg bentuknya saja harus dilihat secara mikroskopis. Tapi dia ada...keberadaannya yang tak terlihat seringkali dilupakan kecuali untuk kebutuhan tertentu, seperti pengobatan dan sebagainya. Orang begitu takut dengan keberadaannya tanpa paham bagaimana mekanisme kehidupannya dan kenapa mereka ada. Dan berusaha menghancurkan kehidupan lainnya tanpa sadar, padahal hakikat penciptaannya akan selalu ada seiring dengan adanya kehidupan. Karena mereka di awal penciptaan adalah bagian dari kehidupan dan tidak akan menganggu selama berada dalam batas kehidupan masing - masing.

Seringkali hal inilah yang dilupakan orang. Manusia seringkali cenderung melihat bukan pada konsepnya tapi lebih fokus pada konteksnya. Dan manusiawi sih, karena kodrat manusia...