Monday 24 May 2021

Penerimaan dan Keikhlasan....

Ketika seseorang terluka atau merasa disakiti atau tersakiti, hal ini menjadi momok atau bagian yang tidak pernah selesai dengan baik jika tidak dipahami dengan baik pula. Bagaimana maksudnya??
Ini terlihat pada reaksi setiap manusia yang tersakiti atau terluka, bagaimana ketika dia bertemu atau pemicu luka itu muncul. Luka atau perasaan apapun yang dirasakan oleh setiap manusia ada yang mungkin sembuh dengan baik ada sebaliknya. Ketika aku melihat reaksi beberapa orang di sekitarku, yang saat pemicu luka muncul melakukan reaksi yang sama, marah atau kesal atau apapun. Akhirnya saya membuat kesimpulan bahwa jika tidak diselesaikan dengan baik luka itu akan kembali dimunculkan atau dirasakan kembali. Otak manusia adalah kotak memori yang menyimpan banyak hal dalam setiap masing-masing kehidupan manusia, apapun bisa dimunculkan setiap saat, tergantung input atau pemicunya.

Ketika semua hal tidak diselesaikan atau tidak dibicarakan dengan baik atau bahkan dibiarkan saja hanyalah menjadi satu hal yang menunggu waktunya meledak atau keluar. Dan penyelesaiannya adalah penerimaan. Maksudnya seperti apa?Karena tidak semua bisa dibicarakan terkait banyak faktor misal karakter atau sifat seseorang, jika orang tersebut bisa mengkomunikasikannya dan orang yang ingin diajak berkomunikasi setuju ya bisa dibicarakan bila tidak yang tidak mungkin bisa dibicarkan. Intinya ada keinginan yang sama baru bisa dibicarakan dan mungkin diselesaikan. Jika salah satu tidak berkenan ya hanya menjadi impian semata atau bertepuk sebelah tangan. Dan disinilah penerimaan itu dibutuhkan, menerima kenyataan bahwa tidak semua hal bisa menjadi matematis atau dicerna oleh logika. Bahkan ketika logika itu sendiri menuntut penjelasan, karena bila orang lain tidak mau melakukan hal yang sama dan membuat pembenaran sendiri dengan keyakinan atau pembenarannya sendiri, apa mau dikata?? ๐Ÿ˜
Penerimaan pada kondisi ini salah satu alternatif solusi yang baik walau mungkin tidak tepat, karena penerimaan itu butuh syarat tertentu sebuah keikhlasan. Dan ini yang menjadi syarat atau ketentuan yang cukup sulit. Karena penerimaan tanpa keikhlasan adalah mustahil, karena dua hal yang terkait. Jika sudah ada penerimaan pasti ada keikhlasan dan jika sudah ikhlas pasti bisa menerima. Sesimple itu hasilnya tapi prosesnya tidak semudah itu, pelajaran yang cukup sulit SKSnya diatas 3 sepertinya, kalaupun belum bisa selesai pelajarannya paling remedial ๐Ÿ˜๐Ÿ˜

Sunday 23 May 2021

Perasaan Dianggap atau Diabaikan....

Tiba - tiba saya merasa ingin menuliskan ini, karena selintas dipikiran saya adalah ternyata ini bisa membuat orang jengkel atau kesal. Terlebih jika yang diabaikan adalah orang tua. Bagaimana bisa saya berasumsi seperti ini? Karena ada beberapa kejadian yang disampaikan orang tua kepada saya, jadi intinya untuk orang tua kebanyakan tidak dianggap atau diabaikan itu menyakitkan. Saya bisa paham, karena saya mengerti seperti apa rasanya diabaikan atau dicuekin istilah sekarang.

Kemudian saya mencoba menganalisa apa yang membuat seseorang tidak dianggap atau dicuekin kemudian orang tersebut bisa menjadi kesal. Karena semua itu berawal dari perasaan atau kalau secara adat atau tradisi ada yang namanya tata krama dan ini semua yang menjadi sumber permasalahan. 

Tata krama atau budaya atau adat istiadat dibuat oleh manusia untuk mengatur kehidupan bersosialisasi pada awalnya. Bagaimana manusia bersikap terhadapa manusia lainnya. Dan untuk budaya ketimuran hal ini masih kuat dipegang oleh masyarakat kebanyakan, dan ini yang menjadi sumber masalahnya. Kenapa sumber masalah karena sudut pandang akan menjadi berbeda ketika ada yg mengikuti dan ada yang tidak. Buat saya pribadi ketika itu membawa kebaikan bisa saja layak saya pertimbangkan untuk diikuti, bila kurang bermanfaat mungkin saya akan mencoba mempertimbangkannya. 

Secara pribadi saya fleksible dengan budaya, dalam artian bahwa ketika budaya bisa mengatur kehidupan menjadi baik tidak masalah,tapi kalau membuat rumit buat apa??kembali ke pilihan masing masing.

Kembali ke permasalahan diabaikan, perasaan ini jika tidak bisa dikelola dengan baik membuat energi manusia terkuras. Bagaimana tidak terkuras, jika orang yang merasa diabaikan atau memang diabaikan berpikir dan mencari alasan kenapa dia merasa dan diperlakukan seperti itu. Ketika pikiran itu mencari sebuah alasan, pikiran bekerja dan ketika bekerja energi diperlukan. Dan menjadi masalah jika alasan yang menurut kita pas tidak ditemukan, berapa banyak energi yg dibuang oleh pikiran untuk bekerja mendapatkan alasan? Oleh karena itu, saya mendapatkan pelajaran yang berharga bahwasanya setiap manusia tidak mau dirinya diabaikan atau tidak dianggap dengan alasan apapun, karena bisa jadi itu hal kodrati setiap manusia. Ketika dia dianggap atau tidak diabaikan, manusia merasa dirinya berarti atau keberadaan dirinya aman dan bisa jadi sebaliknya yang terjadi. Dan saya pun belajar untuk merasa baik-baik saja ketika diri saya diabaikan oleh orang lain dengan alasan apapun. Karena saya tidak mau energi saya terbuang untuk sebuah pencarian yang sia-sia. Karena pembenaran hanyalah bagian dari ฤทeyakinan yang dimiliki manusia untuk bertahan hidup. Semua hanyalah mekanisme manusia untuk tetap eksis sebagai individu, entah benar atau tidak sekali lagi ini hanyalah opini pikiran saya saat ini, bisa jadi bukan kebenaran mutlak untuk semua orang.

Dan ketika perasaan ini menjadi luka batin, ini yang sulit untuk dilihat nyata. Karena batin bermanifestasi dengan banyak hal ๐Ÿ˜Š

Setiap orang akan bereaksi berbeda - beda  dengan perasaan ini, tapi saya hanya mencoba membuat diri saya merasa aman dan berdamai dengan diri saya sendiri dengan mencoba untuk tidak bereaksi berlebihan bila kenyataan terjadi pada saya.

Monday 3 May 2021

Mimpi....

Beberapa hari yang lalu saya terbangun dari tidur dan tiba - tiba saya ingat mimpi saya malam itu. Saya jarang ingat mimpi saat tidur dan ini mimpi kedua yang saya bisa ingat detail mimpinya. Jujur, saya bukalah tipikal orang yang bisa ingat dengan mimpi. Dan mimpi saya ini menurut saya saat terbangun adalah mimpi yang lucu. Walau saat mimpi itu terjadi saya merasakan ketakutan. Dan mimpi sebelumnya saya juga merasakan ketakutan. Awalnya saya berpikir ini hanya mimpi saja dan lucu adalah kesan yang saya dapatkan ketika terbangun. Saya bercerita tentang mimpi ini pada adik dan teman saya. 

Dan pada saat bercerita ini tiba-tiba saya teringat dengan mimpi saya sebelumnya. Kemudian saya tersadar dengan pola yang diberikan oleh mimpi tersebut. Walau mungkin konteks mimpinya berbeda, saya menemukan satu benang merah yang sama yaitu rasa takut. Karena hal impresif yang saya dapatkan adalah hal tersebut. Saat bercerita dengan adik saya, saya ungkapkan juga kesan yang tangkap dari mimpi tersebut dan kami berdiskusi beberapa hal. Point pertama yang saya tangkap adalah rasa takut, kemudian pertanyaan saya berlanjut adalah takut darimana dan pada siapa??Karena dimimpi saya terakhir adalah sesuatu hal yang agak aneh dan cenderung nyeleneh. Bagaimana tidak jika lipstik adalah bintang utamanya. Ketika saya mencoba menganalisa hal tersebut, saya merefleksikannya pada diri saya sendiri. Kenapa kedua mimpi tersebut memunculkan rasa itu dalam pola yang hampir sama. Ketika sebuah hal menjadi sesuatu hal yang menakutkan dan ketakutan tersebut menjadi  irasional.

Saya kembali berpikir bahwa ada banyak hal dalam hidup saya yang menjadi tidak masuk akal untuk bisa menjadi bagian dari ketakutan.