Monday 15 May 2017

Be Netral...

Kata ini aku pahami kemarin, saat aku dan adik kecilku berdiskusi tentang sesuatu. Manusia mempunyai gelombangnya masing-masing ketika kita berada di frekuensi gelombang tertentu, secara otomatis orang yang berada digelombang yang sama yang akan memahami dan mengerti kita. Sama seperti gelombang radio kita akan mendengar gelombang yang bisa ditangkap oleh radio kita. Dan diri kita pun sama seperti radio itu, ia akan mencari orang dengan gelombang atau frekuensi yang sama agar bisa di dengarkan atau dimengerti. Karena ketika frekuensi atau gelombang kita berbeda akan kesulitan kita untuk bisa mendengar dengan jelas bukan? Mungkin butuh waktu untuk akhirnya kita bisa berada di frekuensi yang sama agar bisa mengerti dengan jelas.

Sebagai contoh aku bisa memahami pemikiran adikku karena mungkin saja kami berada di gelombang frekuensi yang sama seperti radio, ketika ada orang yang tidak bisa memahami kita mungkin saja gelombang frekuensi kita belum sama atau pas dan ketika gelombang itu berada di frekuensi yang sama kita bisa saling mengerti, jadi tidak usah dipaksakan ketika kita tidak bisa dimengerti atau mengerti orang lain, cukup dipahami saja.

Hanya dengan memahami hal ini akan membuat kita bisa menerima orang lain apa adanya seperti apa adanya kita.

Semua adalah proses kita mengenal diri kita sendiri. Semakin kita bisa menerima diri kita sendiri semakin kita bisa menerima orang lain. Diri kita hanya butuh diterima, semua rasa takut dan luka batin yang kita miliki, ketika semua hal tersebut kita terima bukan hindari ia akan merasa diterima keberadaannya dan mungkin ia akan siap menerima orang lain seperti apa adanya diri. Ia harus dialami sendiri bukan katanya atau kata dia. Karena pengalaman itu sesuatu yang berharga.

Nikmati semua prosesnya, ketika aku bisa menikmatinya semua menjadi mudah.

Demikian pula dengan perasaan, ia butuh diterima dan disadari bukan sebuah reaksi. Karena reaksi akan menghilangkan esensi perasaan itu sebenarnya. Ia hanya butuh kenetralan ketika kita tidak bereaksi dengan apa yang kita rasakan. Dan pelajaran tambahan ini mulai aku pahami. Bukan memendam perasaan ini berbeda hal, menerima adalah ketika kita merasakan sedih, senang atau kecewa atau apapun yang dirasakan perasaan kita membiarkan diri merasakannya tapi tanpa reaksi yang berlebihan. Mungkin kemarin aku terlalu berlebihan mereaksikan perasaanku seharusnya sehingga ada sebuah ketidaknyamanan yang dirasakan.

Tapi itu semua proses sehingga kita memahami kenetralan tersebut.

No comments:

Post a Comment