Wednesday 27 February 2013

Hakikat Manusia...

Ketika manusia tidak lagi dianggap manusia dan hanya diperlakukan sebagai mesin pekerja, manusiawikah hal tersebut?

Terkadang produktifitas dianggap sebagai acuan kinerja pekerja. Karena ada produk yang dihasilkan, berarti ada kompensasi yang akan diterima pekerja dari produktifitas tersebut. Misalnya bonus, jaminan kesehatan terpenuhi, makan dan sebagainya, logis dan sebanding bukan?

Tapi kenyataannya seringkali tidak seperti itu. Ketika uang atau keuntungan menjadi pemikat sang pemilik usaha rasanya pekerja akan selalu dianggap sebagai mesin dan tak akan dianggap manusia. Ia akan diperlakukan untuk bisa bekerja dan bekerja menghasilkan keuntungan. Dan ketika kita mulai sakit akibat kelelahan, apakah semuanya sebanding?Ditambah jika ternyata ada perusahaan atau pemilik usaha yang tidak menjamin kesehatan pekerja atau karyawannya dengan baik, manusiawikah?

Maksudnya ada yang menjamin tapi dengan syarat, misalnya untuk beberapa penyakit berat atau yang sering terjadi seperti kaum wanita yang melahirkan atau dijamin tapi diberi batasan biaya, rasanya setengah hati memberinya. Bahkan beberapa penjamin kesehatan seperti asuransi sendiri tak mau kehilangan keuntungan akibat hal tersebut, dengan alasan melahirkan bukan penyakit dan sebagainya.

Atau penyakit stroke dan penyakit menahun yang lainnya yang membutuhkan perawatan lainnya, bukankah premi berjalan itu yang kita bayar?
Sedikit keluar dari tema sepertinya.

Intinya jaminan kesehatan suatu hal yang penting bagi siapa saja karena kesehatan hal yang utama bagi seorang manusia. Karena ketika manusia sehat apapun bisa dilakukannya dan ketika manusia sakit tak ada yang bisa dilakukannya. Dan sehat itu menjadi mahal ketika kita sudah merasakan sakit. Ketika harus dirawat atau dilakukan tindakan medis, mungkin bagi orang yang berlebihan uang bukan menjadi masalah. Tapi ketika kejadian ini terjadi pada orang yang untuk kebutuhan pangan saja masih belum terpenuhi, mereka akan berpikir sepuluh kali untuk membuang uangnya. Apalagi kesehatan yang mungkin bagi mereka bukan hal yang paling pokok.

Pernahkah kita memposisikan diri kita sebagai orang yang sedang mengalami kesulitan tersebut?ini untuk yang memiliki uang lebih yah, yang stok uang tak pernah berkurang. Coba bayangkan anda diposisi mereka, tak punya uang dan harus masuk rumah sakit. Jangan bilang punya simpanan uang dong...Jangankan untuk disimpan, uang yang mereka dapatkan dalam sehari saja belum tentu cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka, jadi apa yang harus disimpan. Jaminan kesehatan dari pemerintah dong, apa iya semuanya terjamin dan mendapat fasilitas tersebut? Yang lebih miris jika yang tidak terjamin adalah pekerja dibidang kesehatan sendiri, maksudnya?yah...jika hal tersebut terjadi pada pekerja yang bekerja dibidang kesehatan, manusiawikah?

Rasanya ini menjadi pemikiran kita semua untuk bisa mengangap manusia sebagai manusia. Menempatkan kodrat manusia pada hakikatnya...dan memperlakukan manusia lainnya sebagai manusia seutuhnya, apapun itu!!!!!

Hmmm...


No comments:

Post a Comment