Thursday 21 February 2013

Selingkuh Atau Permainan Hati?

Selingkuh....

Kata ini aku kenal ketika pertama kali aku menjadi saksi bisu temanku yang bertemu kembali dengan cinta pertamanya dan berlanjut hingga beberapa pertemuan tanpa sepengetahuan pasangannya, kecuali aku. Sebelumnya aku tak mengenal kata tersebut, karena aku memang belum pernah mengalami hal tersebut. Dan anehnya aku beberapa kali menjadi saksi bisu, dan beruntung semua yang pernah aku saksikan tak pernah berakhir dengan PERCERAIAN.

Pernikahan mereka masih baik baik saja hingga saat ini. Ini yang aku amini.
Ini benar terjadi didalam sebuah pernikahan, dan sepertinya tidak hanya pada pernikahan teman teman yang aku kenal. Kalau kita mau melakukan penelitian dan sample yang kita temui mau jujur, pasti pernah melakukan perselingkuhan.Jangankan yang sudah berumah tangga, orang yang pacaran saja atau tunangan saja ada yang melakukannya.

Pertanyaannya adalah apa yang membuat hal itu terjadi?
Apakah bosan dengan pasangan? Atau memang karakter orang tersebut yang memang menyukai petualangan cinta? Rasanya tak bisa kita simpulkan segampang itu.

Mungkin kejenuhan yang menjadi faktor utama penyebab tersebut.Tapi kalau aku melihat contoh kedua orang tuaku, seingatku tak pernah mereka terlibat keributan karena orang ketiga. Atau aku yang tak  tahu, sepertinya memang tidak. Ayahku bukan tipe yang macam macam dan ibuku juga walau susah diatur bukan tipe yang penasaran dengan milik orang ha ha ha

Kembali kecerita awal, teman temanku juga bercerita tentang mengapa mereka tertarik dengan apa yang pernah mereka lakukan. Benang merahnya adalah kejenuhan dan seharusnya bukan hal tersebut yang dilakukan. Komunikasi diantara mereka yang menurutku tidak berjalan dengan baik. Ego terkadang bermain diantaranya.

Saat aku menemani mereka secara sengaja atau tidak, aku tak pernah berusaha berkomentar banyak. Buatku mereka adalah individu dewasa yang mengerti apa yang mereka lakukan. Tugasku adalah membuat mereka menyadari bahwa apa yang telah mereka miliki selama ini adalah yang terbaik untuk mereka. Bukankah rumput tetangga memang terlihat lebih hijau. Hanya kelihatannya saja, ketika anda mencoba masuki semuanya akan terlihat sama tak beda. Jadi kenapa harus membiarkan apa yang telah anda miliki hilang begitu saja. Memang merawat dan memelihara lebih sulit dibandingkan saat mendapatkannya atau memilikinya.
Tapi berbicara memang selalu lebih mudah dibanding saat kita berada dalam posisi tersebut!

Aku mungkin bukan sahabat yang baik yang tidak pernah melaporkan hal tersebut kepada pasangan mereka. Aku tak berani merusak kepercayaan yang sudah diyakini oleh pasangan sahabatku. Aku hanya berusaha membuat sahabatku tersebut memahami dengan sendirinya apa yang telah mereka lakukan,  baik atau tidak biar mereka sendiri yang menilai sendiri. Jadi aku hanya memberi wacana berpikir saja, toh tak ada rumah tangga sahabatku tersebut yang berakhir dengan perceraian pada akhirnya. Aku tak pernah menganggap mereka salah atau benar, aku juga bukan manusia sempurna yang mungkin bisa melakukan hal yang sama. Dan aku kurang menyukai perceraian. Aku sangat menghargai kesetiaan...

Dan aku berusaha agar mereka tetap bersama, ada anak anak yang menanti belaian kasih sayang dari kedua orangtuanya. Aku selalu miris dengan anak yang tak bisa merasakan belaian kasih sayang kedua orangtuanya karena alasan apapun. Rasanya ingin memberi cinta ini pada mereka agar mereka merasakan hal yang sama. Tapi apa daya aku masih dalam tahap berbicara...

1 comment: