Saturday 8 December 2012

Ziarah Batinku...

Ziarah batin...

Mungkin kata ini lebih tepat untuk setiap hati yang mencari pemenuhan. Ada sebuah buku yang aku suka karangan Antonie de mello salah satunya doa sang katak. Buku ini ada dua edisi yang pertama dan kedua, keduanya mempunyai kesamaan metoda yaitu bercerita. Dan aku suka buku buku Antonie De Mello, beliau membuat buku yang sederhana tapi sangat dalam maknanya dan yang membuatku suka dengan karangan beliau adalah tak membuat batasan dalam penulisannya. Sehingga siapapun bisa membacanya tanpa merasa terbatasi oleh sesuatu. Mulai dari Berjalan diatas Awan, Terlahir untuk Mencinta, aku agak lupa judul yang ini dan bukunya juga saat kucari tak ada ditempat bukuku, sepertinya aku lupa meminjamkan pada siapa?Apa dibawa adikku yah?

Saat membaca buku Antonie de Mello membawa kita ke sebuah ruang yang tidak mempunyai batasan dan sekat, beliau bisa membuat cerita dari banyak hal. Walaupun mungkin cerita yang dibuatnya juga berasal dari sebuah cerita yang pernah didengar atau dibacanya, tapi saat membacanya membuat kita sedikit  berpikir walaupun ceritanya hanya cerita rakyat atau apalah. Begitu sederhananya cara menyampaikannya tapi saat membacanya ada makna yang sangat dalam yang tak bisa kita baca mentah mentah. Aku kangen buku bukunya...

Sebenarnya buku hanyalah satu bagian dari cara kita mencoba memenuhi keinginan jiwa yang ingin terpenuhi. Banyak cara lainnya yang akan kita dapatkan, saat kita mencarinya dengan tulus. Hidup memang tak pernah bisa ditebak, memberikan segala sesuatu dengan cara yang tak biasa. Tinggal bagaimana kita bisa menangkap dan memahami semua hal tersebut.

Toh, hidup kita adalah sebuah perjalanan? Sebuah Ziarah Batin yang akan terpenuhi saatnya nanti..
Panjang tidaknya hanya masalah waktu. Sampai kontrak hidup kita terpenuhi, yang menjadi permasalahan adalah setiap hati akan selalu mencari “ sesuatu” dalam diri dan kehidupannya. Karena ketika manusia diciptakan pastinya tak mungkin tanpa alasan?

Secara naluriah manusia akan mencari “dasar penciptaanNya”. Kenapa ia ada disini?tidak disana atau kenapa harus seperti ini dan itu dan banyak lagi yang pastinya membuat pikirannya bertanya dan bertanya dan kencenderungan untuk mencari jawaban. Walaupun terkadang kehidupan tak memberi jawaban langsung atau malah tanpa jawaban.

Terkadang rasa lelah dalam berziarah dalam kehidupan inilah yang membuat manusia jatuh pada titik nadir. Dan saat seperti inilah saat manusia merasa “kosong” merupakan saat yang paling penting untuk mengisinya. Terkadang kita bingung bagaimana mengisi kekosongan itu bukan? Manusia terkadang mencari hal hal yang ia sendiri tidak tahu apa itu. Padahal ketika kita membiarkan kekosongan itu dalam sebuah “kepasrahan”, entah bagaimana sesuatu itu muncul dan sedikit demi sedikit mulai mengisi ruang tadi dengan sendirinya.

Sepertinya ketika kita berusaha mencari dengan segala logika dan keinginan, malah mungkin hal tadi yang menutup pintu hati kita. Tapi ketika kita membiarkan pintu itu terbuka selebar lebarnya dan membiarkan “segala hal” masuk. Secara otomatis pintu hati kita yang akan memfilter dengan sendirinya apa yang pantas mengisi hati kita. Karena kita mempunyai suara hati yang akan menjaga pintu hati kita yang mengalami ziarah batin.

Walau kita orang yang tak pantas atau “jahat” sekalipun, ada suara hati yang pada dasarnya akan selalu memanggil dengan santunnya. Saking santunnya, terkadang tidak terdengar dan nyaris “hilang” padahal sebenarnya ia selalu ada dalam diri setiap manusia. Ia tak pernah menginginkan manusia “hilang”. Memanggilnya dalam “cinta”. Cinta dalam arti yang luas...

Ziarah...

Sebuah perjalanan yang akan membuat kita berjalan dan berjalan entah sampai kapan.Yang mungkin akan membuat kita lelah, tapi yang paling penting adalah saat kita lelah kita mampu terus melangkah walau mungkin harus menyeret langkah kita, tertatih, merangkak dan akhirnya menerima “kemanusiaan” kita.

 Hidup memang sebuah Ziarah Batin yang luar biasa...

No comments:

Post a Comment