Sunday 30 December 2012

Aku dan akhir tahunku...

Hari ini, baru saja aku pulang kerja. Rencana awal temanku yang akan menggantikan aku, tapi berhubung dia capek dan aku juga kasihan dengan dirinya. Aku harus melakukan tugasku he he he baru aku meliburkan diri.

Sebenarnya rencana awal aku sudah jauh jauh hari ingin bergabung dengan temanku yuni untuk pergi ke Kerinci. Dan rencana itu sangat matang, sampai satu bulan menjelang hari H. Aku diingatkan satu hal oleh kedua adikku secara tidak langsung tentang utang ucapanku pada ibuku. Sepertinya aku memang harus berpikir dua kali untuk bepergian jauh sampai aku bisa memenuhi utang tersebut. Akhirnya aku memilih trip akhir tahun satu yaitu Krakatau, dengan pertimbangan biaya biar aku bisa menabung mungkin he he he

Dan ternyata,awal tahun aku ada ujian, ini aku ketahui kemudian hari. Ditambah ibuku dan adikku sudah merencanakan pergi ke sebuah kota, karena memang ada acara keluarga. Dan kebetulan ayahku tidak ikut acara dan tinggal disini. Jadi secara tidak langsung aku memang harus menemani ayahku. Kebetulan ayahku tipe orang rumahan, sangat betah tinggal dirumahnya sendiri. Sebetulnya ayahku juga sangat mandiri jadi tidak masalah kalau harus melakukan sesuatu sendiri. Tapi kasihan juga kalau harus sendirian dirumah. Biasanya kami memang kumpul keluarga bila ada waktu libur bersama, tak ada acara apapun sebenarnya hanya berkumpul sambil makan dan nonton dan bercerita aktifitas masing masing saja.

Rasanya ketika kami semakin dewasa, terkadang waktu berkumpul tidak seperti ketika kami masih kecil.Terkadang aktifitas kami masing masing yang berbeda yang membuat hal tersebut, dan orangtua kami sangat paham hal itu. Padahal, kami masih sering berkumpul bila kebetulan hari libur kami pas, terlebih adik adikku. Dan kedua orangtuaku, terutama ayahku sangat senang jika kami semua bisa berkumpul bersama.Dan kami terbiasa dengan hal tersebut. Jadi kalau kebetulan ada yang tidak bisa hadir, biasanya ayahku meminta ibuku untuk memasak saat kami bisa berkumpul bersama. Rutinitas seperti ini yang mungkin hanya hal biasa, tapi buat kami menjadi sebuah kebiasaan yang secara otomatis terprogram dalam pikiran kami.

Kedua orangtua kami terlalu baik, jadi kami tidak tega membiarkan mereka tanpa teman. Adikku bersama ibuku, jadi tugas aku menemani ayahku. Dan akhirnya aku harus melepaskan semua mimpi akhir tahunku diatas gunung, dan memang aku belum pernah tahun baru diatas gunung. Tadinya aku ingin merasakan sensasi itu. Tapi sudahlah, nikmati saja apa yang harus aku nikmati sekarang. Belajar menerimanya dengan “ikhlas”. Yang penting kami bisa membahagiakan kedua orangtua kami dengan apa yang pernah mereka lakukan pada kami. Menemani kami ketika kami kecil.

Jadi sudah kewajiban kami untuk menemani mereka ketika kami  masih memiliki waktu bersama.




No comments:

Post a Comment