Saturday 19 November 2022

Feminin Versus Maskulin....

Hal yang coba saya pelajari dan pahami, bahwa dua hal ini adalah sebuah simbol tentang sebuah energi yang di manifestasikan dalam diri setiap manusia. Manusia memiliki dua simbol ini dalam dirinya, dan energi ini diperlukan setiap individu untuk mengekspresikan dirinya. Sebelumnya mungkin saya ceritakan dulu tentang definisi feminin dan maskulin menurut KBBI feminin/fe·mi·nin/ /féminin/ a 1 mengenai (seperti, menyerupai) wanita; 2 bersifat kewanitaan;
kefemininan/ke·fe·mi·nin·an/ n yang berhubungan dengan feminin; sifat-sifat feminin; kewanitaan
maskulin /mas·ku·lin / 1 a bersifat jantan: laki-laki yang dadanya berbulu akan tampak lebih --; 2 n jenis laki-laki
Ini hanyalah definisi secara harafiah yang merujuk pada satu dasar sebagai acuan saja,sedangkan yang ingin saya bahas adalah apa yang bisa kita pahami tentang kata kata ini. 

Ada beberapa hal yang saya coba pahami tentang bentuk feminin dan maskulin dalam arti luas. Kalau berdasarkan definisi feminin berarti bersifat kewanitaan dan maskulin bersifat jantan,secara tidak langsung dalam manifestasi bentuk adalah perempuan(feminin) dan pria(maskulin). Secara norma perempuan(feminin) diidentikkan sebagai sosok yang lemah lembut, pasif (menerima), mengayomi, welas asih, merawat dan pria(maskulin) sebagai sosok opposite berarti kuat (dominan), aktif (memberi), melindungi dan menjaga. Mungkin hal ini yang membedakannya dan ini semua ada dalam diri setiap manusia karena dibutuhkan sebagai cara manusia berinteraksi dan berespon terhadap kehidupan. Maksudnya bagaimana ini?Bingung juga menjelaskannya ya ..😅

Ketika manusia menjalani kehidupan dua hal ini akan bekerja sisi femini dan maskulin dibutuhkan sesuai dengan konteks dan latar belakang apa yang dihadapinya seperti lingkungan, peran dalam kehidupannya dan pola asuh yang didapat. Intinya adalah dimana dan kapan seorang manusia harus mengeluarkan sisi atau energi feminin dan maskulin. Dan energi ini akan saling menarik sesuai dengan apa yang dibutuhkannya. Contoh mudahnya adalah saya sendiri ketika peran saya sebagai seorang kakak atau saat bekerja dan yang saya butuhkan adalah mengambil keputusan tentang suatu hal atau melindungi anggota keluarga saya atau hal lainnya saya  membutuhkan sisi maskulin atau energi yang kuat atau mendominasi, tetapi ketika saya berperan dalam gender saya sebagai perempuan sisi feminin saya akan dibutuhkan untuk menarik sisi lainnya.

Dan seringkali kita kurang memahami bahwa dua hal tersebut ada dalam diri kita dan bagaimana kita bijak menempatkan kedua sisi sesuai dengan peran yang sedang dijalani, karena ketika kita tidak memahami apa yang melatarbelakangi kita mengeluarkan energi atau sisi tersebut hal tersebut akan membuat ketidakseimbangan dan akan berimpact pada hal disekitar kita. Misal saya secara gender adalah perempuan dalam hirarki keluarga adalah anak pertama yang terdoktrin untuk menjadi kuat karena peran saya yang harus bisa mengambil beberapa keputusan penting dalam keluarga sehingga mengharuskan saya mengeluarkan sisi atau energi yang bersifat maskulin. Ketika peran saya lainnya yang tidak membutuhkan sifat maskulin tetapi saya karena terbiasa mengeluarkan sifat tersebut tidak memahami bahwa saya membutuhkan sifat feminin saya yang lembut,pasif (menerima) tetapi tidak saya munculkan, hal ini yang menjadi ketimpangan peran tersebut. Semoga mudah dipahami ya...

Dan akhirnya ketika sekarang saya mencoba menjadi seorang wanita dalam arti utuh, saya menyadari bahwa energi feminin saya dalam arti pasif,lembut, yang harus saya munculkan agar energi maskulin yang seharusnya muncul pada seorang pria tidak berada dalam diri saya,sehingga energi itu akan ada didalam diri lainnya yang secara gender adalah pria. Karena pada dasarnya energi itu saling melengkapi. Semoga bisa dipahami dengan baik konsep ini, saya aja bingung 🤣🤣🤣

No comments:

Post a Comment