Sunday 23 May 2021

Perasaan Dianggap atau Diabaikan....

Tiba - tiba saya merasa ingin menuliskan ini, karena selintas dipikiran saya adalah ternyata ini bisa membuat orang jengkel atau kesal. Terlebih jika yang diabaikan adalah orang tua. Bagaimana bisa saya berasumsi seperti ini? Karena ada beberapa kejadian yang disampaikan orang tua kepada saya, jadi intinya untuk orang tua kebanyakan tidak dianggap atau diabaikan itu menyakitkan. Saya bisa paham, karena saya mengerti seperti apa rasanya diabaikan atau dicuekin istilah sekarang.

Kemudian saya mencoba menganalisa apa yang membuat seseorang tidak dianggap atau dicuekin kemudian orang tersebut bisa menjadi kesal. Karena semua itu berawal dari perasaan atau kalau secara adat atau tradisi ada yang namanya tata krama dan ini semua yang menjadi sumber permasalahan. 

Tata krama atau budaya atau adat istiadat dibuat oleh manusia untuk mengatur kehidupan bersosialisasi pada awalnya. Bagaimana manusia bersikap terhadapa manusia lainnya. Dan untuk budaya ketimuran hal ini masih kuat dipegang oleh masyarakat kebanyakan, dan ini yang menjadi sumber masalahnya. Kenapa sumber masalah karena sudut pandang akan menjadi berbeda ketika ada yg mengikuti dan ada yang tidak. Buat saya pribadi ketika itu membawa kebaikan bisa saja layak saya pertimbangkan untuk diikuti, bila kurang bermanfaat mungkin saya akan mencoba mempertimbangkannya. 

Secara pribadi saya fleksible dengan budaya, dalam artian bahwa ketika budaya bisa mengatur kehidupan menjadi baik tidak masalah,tapi kalau membuat rumit buat apa??kembali ke pilihan masing masing.

Kembali ke permasalahan diabaikan, perasaan ini jika tidak bisa dikelola dengan baik membuat energi manusia terkuras. Bagaimana tidak terkuras, jika orang yang merasa diabaikan atau memang diabaikan berpikir dan mencari alasan kenapa dia merasa dan diperlakukan seperti itu. Ketika pikiran itu mencari sebuah alasan, pikiran bekerja dan ketika bekerja energi diperlukan. Dan menjadi masalah jika alasan yang menurut kita pas tidak ditemukan, berapa banyak energi yg dibuang oleh pikiran untuk bekerja mendapatkan alasan? Oleh karena itu, saya mendapatkan pelajaran yang berharga bahwasanya setiap manusia tidak mau dirinya diabaikan atau tidak dianggap dengan alasan apapun, karena bisa jadi itu hal kodrati setiap manusia. Ketika dia dianggap atau tidak diabaikan, manusia merasa dirinya berarti atau keberadaan dirinya aman dan bisa jadi sebaliknya yang terjadi. Dan saya pun belajar untuk merasa baik-baik saja ketika diri saya diabaikan oleh orang lain dengan alasan apapun. Karena saya tidak mau energi saya terbuang untuk sebuah pencarian yang sia-sia. Karena pembenaran hanyalah bagian dari ķeyakinan yang dimiliki manusia untuk bertahan hidup. Semua hanyalah mekanisme manusia untuk tetap eksis sebagai individu, entah benar atau tidak sekali lagi ini hanyalah opini pikiran saya saat ini, bisa jadi bukan kebenaran mutlak untuk semua orang.

Dan ketika perasaan ini menjadi luka batin, ini yang sulit untuk dilihat nyata. Karena batin bermanifestasi dengan banyak hal 😊

Setiap orang akan bereaksi berbeda - beda  dengan perasaan ini, tapi saya hanya mencoba membuat diri saya merasa aman dan berdamai dengan diri saya sendiri dengan mencoba untuk tidak bereaksi berlebihan bila kenyataan terjadi pada saya.

No comments:

Post a Comment