Tuesday 16 March 2021

Letting Go...

Sebuah kata yang membuat saya berulang kali harus remedial kalau boleh saya meminjam istilah ini. Saya pikir kata-kata ini hanya sekedar melupakan dan melepaskan, tapi tidak semudah itu kenyataannya. Karena keterikatan kita akan sesuatu adalah bentuk lain dari ego dan dia bermanifestasi dalam ketakutan. Tidak ada yang salah dengan rasa takut karena manusia memang mempunyai ciri khas tersebut. Tidak ada manusia yang tidak mempunyai rasa takut, karena bisa jadi itu adalah kodrat manusia. Karena rasa takut yang membuat manusia menjadi manusia. Dan rasa takut yang harus kita terima karena itu adalah bagian menjadi manusia.

Ini yang membuat saya, berkali kali bertemu dengan pola yang sama. Saya berpikir tadinya adalah person tapi ternyata bukan itu yang harus saya pahami esensinya. Keterikatan kita tentang banyak hal berawal dari perasaan - perasaan kita sendiri. Dan semua berpusat dari perasaan kita yang merasa terluka, tersakiti, terabaikan, tidak dianggap, dan semua perasaan kehilangan lainnya yang pada dasarnya ini adalah respon kita terhadap sesuatu. Saya jadi ingat saat mengikuti meditasi tanpa objek beberapa tahun yang lalu. Saat itu romo Sudri, pembimbing meditasi tersebut pernah mengatakan bahwa dualitas itu tidak ada, yang ada adalah respon kita terhadap sesuatu. Saat itu saya memang belum paham arti kata tersebut. Akhirnya saya paham bahwa jugdement kita terhadap sesuatu, itulah yang membuat kita mempunyai dualitas. Dan bukan sesuatu yang salah juga kalau kita mempunyai hal tersebut, karena manusia pada hakikatnya adalah makhluk berpikir. Dan pikiran itu yang menciptakan dualitas tersebut. 

Manusia akan selalu mempunyai kecenderungan untuk berpikir tentang benar dan salah, atau menang dan kalah, dan dosa atau tidak bahkan dualitas lainnya. Karena memang begitulah cara pikiran bekerja. Dia memang tercipta untuk melakukan hal tersebut sebagai fungsi membuat manusia merasakan sesuatu yang menurut kita ada nilainya. Pikiran membutuhkan itu semua karena dia adalah program yang ada didalam tubuh kita yang memang bekerja dengan analisa. Layaknya komputer dia hanya bekerja sesuai dengan input yang muncul, jadi tak ada yang salah dengan pikiran. Yang menjadi masalah adalah ketika pikiran kita mendominasi diri kita, semua hal yang ada dalam diri kita hanyalah berdasarkan apa yang sudah diinput. Padahal banyak hal dalam kehidupan kita yang tidak cukup kita pahami dengan pikiran, karena bisa jadi input yang ada hanya terbatas. Dan pikiran hanyalah pikiran.

Komponen  yang ada dalam diri kita tidak hanya terdiri dari pikiran, ada bagian lain yang menjadi komponen lain yang menyeimbangkan seorang manusia. Karena semesta ada tidak cukup dipahami dengan pikiran. Dan respon kita terhadap sesuatu bukan pula sesuatu hal yang paling penting dalam kehidupan kita.

Dan akhirnya memahami letting go bukan lagi berasal dari pikiran yang menciptakan dualitas. Tapi semesta yang akan membantu saya memahami hal tersebut. Sehingga pola itu tidak harus berulang dan selesai pelajaran tersebut saat ini. 

No comments:

Post a Comment