Monday 8 March 2021

Intuisi...

Mengenal intuisi butuh beberapa latihan. Lebih terutama adalah percaya kepada intuisi itu sendiri. Terkadang percaya dengan intuisi kita sendiri, butuh beberapa kali keyakinan bahwa apa yg disampaikannya adalah memang untuk kebaikan kita sendiri. Karena pada dasarnya manusia mempunyai kelemahan untuk takut bila apa yg diyakininya adalah sebuah kesalahan. Takut bila apa yg dipercayai adalah salah, dan manusia takut dengan konsekuensi tersebut. 

Hal ini berlaku terhadap diri saya sendiri, ketika dua hari yang lalu,saya tiba-tiba memutuskan ingin nenda alias camping. Semua memang muncul spontanitas tanpa perencanaan yang cukup baik. Cuma satu hal yang saya yakini adalah saya rindu suasana alam, kesunyian dan pesonanya. Sudah hampir 7 tahun saya tidak pernah pasang tenda, terakhir adalah saat saya di tambora. Dan selebihnya rencana nenda di pinggir pantaipun tidak terlaksana walaupun beberapa kali saya pergi ke pulau ha....xx

Semua terjadi begitu saja seperti laksana keinginan seorang anak tentang sebuah permen. Semua hanya ingin dilakukan saat itu saja. Hendak kemanapun tidak jelas,coba browsing terlalu luas destinasinya. Akhirnya sampai dengan satu nama tempat nenda pun karena letak yang paling dekat dengan tempat yang saya tinggali saat ini. Karena saya penakut sendirian, saya butuh teman jalan dan adik saya yang paling bisa saya ajak karena saat ini dia tidak terikat dengan situasi dan kondisi apapun. Rencana awal saya mengajak jumat malam selepas pulang kerja tapi hujan menghalangi, seolah tidak berkenan memberi ijinnya. Akhirnya ditunda esok hari bila cuaca mendukung, dan akhirnya rencana kedua berjalan lancar. Tapi ada sedikit keraguan bila tiba-tiba hujan deras tiba,niat naik kendaraan roda dua dibatalkan karena cuaca tidak bisa diprediksi. Dan kami dua wanita yg tidak tahu medan yang akan kami tempuh dan kendaran roda empat saya pilih dengan pertimbangan tersebut, bila harus menginap dijalan,kami aman.

Tenyata jalanan di tol sempat macet kurang lebih 8 km, belajar sabaar. Dan setelah itu, perjalanan selanjutnya adalah diluar tol dan setelah beberapa lama ditempuh, ada kejadian longsor yang membuat akses jalan terhalangi. Ditambah jalan ke tempat camping menakutkan untuk ukuran kami wanital dewasa. Kami sempat ribut tentang apakah dilanjut rencana piknik.Ditambah penjelasan beberapa hal menambah ketakutan tentang kondisi longsor tersebut dan akhirnya berusaha mencari rumah yg bisa dititipkan kendaraan roda empat kami. 
Kami sempat berdebat tentang apa yg tadi disampaikan. Dan akhirnya taraaaa.....

Setelah berdebat tentang perasaan, terlebih saat adikku bilang dari awal feeling dia kurang bagus tapi sempat saya komunikasikan untuk kami memutuskan lanjut camping atau kembali pulang. Dan aku pun menyampaikan kondisi apa yang saya rasakan tidak sesuai dengan apa yang dia rasakan,karena dari awal perjalanan saya benar - benar merasakan ketenangan walaupun terjebak macet dan kondisi longsor tadi,tidak ada rasa cemas yg saya rasakan. Saya pun menyanggah pendapat adik saya yg mengatakan dia punya bad feeling. Akhirnya kami memutuskan lanjut setelah saya menyampaikan beberapa hal yang menjadi asumsi saya dan apa yg saya rasakan saat itu, saya tidak merasakan apa yg adik saya rasakan dan saya percaya kalau semua akan baik adanya. Dan ternyata apa yang saya yakini benar adanya untuk tetap lanjut ngecamp apa adanya, karena kami disuguhi pemandangan indah dan pertolongan orang sekitar dengan luar biasa, karena banyak kejadian yang diluar ekspetasi kami dan semua seperti menolong kami untuk merasakan dan mempercayai intuisuiku...terima kasih penolong jiwaku...

No comments:

Post a Comment