Sunday 24 September 2017

Ketika tuhan memaksaku mengandalkannya...

Mungkin kata-kata ini sedikit nyeleneh,karena aku membuat judul "memaksa". Ya...ini hanyalah sebuah kata yg aku buat menurut pendapatku saja. ketika kita sering mengatakan tuhan adalah andalanku,seringkali tuhan mempertanyakan dan sedikit ingin melihat pembuktiannya dengan membuat hal-hal ini dibuktikan, tidak hanya sebuah kata. Dan ternyata saat dibuktikan tidaklah semudah mengatakannya karena tuhan begitu tahu kelemahan kita. Yang seringkali lebih mudah mengatakan daripada melakukannya, terlebih diriku.

Seringkali hal yang dilakukan tuhan langsung ke intinya dan kita gelagapan ketika dihadapkan dengan situasi tersebut terlebih jika ternyata kita berharap banyak. Mungkin aku sebenarnya yg seperti itu, berharap pada manusia atau menaruh harapan sehingga lebih menjadi obsesi sebenarnya.

Padahal kita sebenarnya tahu bahwa hal tersebut pasti memberikan kekecewaan, karena semua hal yg diharapkan pada manusia memang seperti itu hakikatnya. Tapi itulah hebatnya sang penguasa hati tahu apa yg menjadi kelemahan kita dan sandungan kita. Karena hal itu yang akan diulang ulang dilakukan oleh manusia, seperti maaf yg seringkali diucapkan berulang ulang, sehingga memaafkan pun tak pernah ada batasannya.

Semua memang harus seringkali kita sadari berulang ulang. Semua karena keterbatasan diri fisik kita. Banyak hal yang membuat tuhan akhirnya "memaksa" kita untuk bisa menyadari bagaimana sebenarnya mengandalkannya bukan hanya sekedar slogan atau kata.

No comments:

Post a Comment