Saturday 3 April 2021

Jogjakarta...

Sebuah kota yang entah bagaimana ceritanya selalu menjadikan magnet buat diriku untuk selalu kembali kesini. Kalau kata KLA Project, Pulang ke kotamu
Ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat
Sepertinya sepenggal lirik ini benar adanya,yang membuat selalu rindu pulang ke kota ini. Entah magic apa yang membuat itu seakan tidak pernah hilang. Walaupun setiap pulang kesini aku hanya tidur dirumah dan menikmati suasana keheningan yang ada.

Tapi kali ini ada yang membuatku sedikit kaget terlebih selama pandemi, ini pulang pertamaku karena kondisi sudah memungkinkan untukku kesini. Kampung halaman ibuku yang selama ini begitu asri khas daerah pedesaan, mulai sedikit demi sedikit berubah fungsi menjadi perumahan diareal persawahan penduduk...

Ini aku lihat ketika beberapa tempat yang aku lihat dahulu adalah sawah yang luas mulai berubah menjadi rumah atau mungkin rumah makan. Karena memang pasti investor akan selalu melirik Yogyakarta sebagai tujuan destinasi wisata. Dan masyarakat kota sekarang yang haus akan suasana pedesaan menjadikan ini area picnic baru mereka. Disatu sisi ada pergerakan ekonomi yang berkembang disini, tapi disatu sisi merubah area persawahan menjadi perumahan ini yang akan ditakutkan merubah konsep pedesaan alamiahnya. 

Terlebih sudah ada perumahan yang dibangun diatas bukit di daerah sini. Ini yang akan membuat beberapa perubahan pastinya. Aku yang masih bisa melihat langit malam bertabur bintang didepan rumah keluarga kami. Sepertinya polusi cahaya akan mengaburkan cahaya bintang bila semakin banyak cahaya rumah menerangi kegelapan disini. Ini yang aku takutkan, aku tak lagi bisa melihat cahaya bintang ditengah persawahan didepan rumah sambil aku leyeh leyeh didepan jalanan. 

Tapi tidak ada yg salah dengan laju perekonomian. Semua akan berjalan seperti apa adanya, jika roda itu bergerak, akan ada konsekuensi yang diambilnya. Dan semoga konsekuensi itu tidak merubah konsep kealamian yang selama ini membuatku rindu suasana pedesaan. Setiap pagi berjalan dengan menghirup udara segar didepan rumah,cukup didepan rumah.

Semoga aku masih tetap bisa kembali kesana dengan suasana khas pedesaan, walau mungkin ada beberapa hal yang berubah secara dinamis tanpa mengubah konsep asli pedesaan. Biarlah setiap sudut masih bisa menyapaku bersahabat dengan sapaan khas mereka.

No comments:

Post a Comment