Sunday 12 February 2023

Jalan Yang Jauh,Jangan Lupa Pulàng...


Hari ini ak nonton fim ini,ternyata sekuel film yg sebelumnya ak pernah nonton judulnya Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini dan ternyata ini based on novel. Ada beberapa hal yang menjadi catatan aku,lepas dari ulasan orang terkait film ini yg pro atau kontra sekalipun. Buat aku pribadi film ini masih bercerita tentang apa itu keluarga,dalam arti lepas dari konflik atau masalah yang terjadi. Keluarga tetap adalah keluarga,dalam arti peran² masing anggota keluarga disini tetap konsisten ditampilkan,bagaimana seorang ayah tetaplah seorang ayah atau ibu. Dan kakak atau adik tetap mempunyai perannya. Ketika seorang anggota keluarga sedang sakit atau bermasalah,ikatan saudara itu tidak akan hilang. Intervensi adalah bentuk manifestasi tersebut,rasa khawatir atau takut bisa jadi muncul karena keterikatan  yg selama ini terjalin.

Konflik hanyalah bagian dari interaksi yang timbul karenanya. Dan itu manusiawi terjadi saat ada interaksi dari sebuah relasi dalam bentuk apapun.

Disekuel ini dimunculkan kesadaran tentang arti sebuah hubungan dengan motifnya masing². Dalam artian keluarga juga bisa muncul tidak hanya karena keluarga inti, tapi relasi diluar keluarga inti pun,bisa mempunyai arti yang sama ketika masing² paham tentang peran anggota keluarga itu sendiri,bagaimana seseorang itu berperilaku. Dan bagaimana luka batin seseorang yg tidak terselesaikan dengan baik, mempunyai akibat dalam kehidupan orang tersebut dikemudian hari dan ini nampak dalam diri jem. Banyak hal yang dia tidak dapatkan ia proyeksikan ke diri orang lain yaitu aurora. Harapan yang ia munculkan ke diri aurora tentang apa yang ingin ia dapatkan dari seorang ayah yang tidak ia dapatkan dalam kenyataannya. Dan ketika ia tidak mendapatkan dari seorang aurora,tampak kekecewaan itu memunculkan kembali luka batin terhadap ayahnya yang belum sembuh.Terlihat saat dia balas dendam dengan halus terhadap angkasa,ada kata² yg ia munculkan yaitu kamu mengganggap hubungan ini transaksional bukan? saat aurora mengeluarkan kata² aku sudah berkorban banyak dengan kamu...Dan sebuah relasi romantis yang baik,tidak akan membuat salah satu pasangannya berkorban terlalu banyak,semua sama banyaknya karena akan membuat salah satu lelah,dan itu terjadi dalam hubungan aurora dengan jem, sedangkan sebaliknya kit ditampilkan sebagai sosok pria yang bisa memberikan cinta yang tulus tanpa harus disampaikan dan dimanifestasikan sebagai transaksional. Di film ini,hal ini yang salah satunya ingin ditampilkan karena banyak orang terbelenggu dengan anggapan bahwa cinta harus banyak pengorbanannya,ak bukanlah pengikut doktrin ini,hubungan yang sehat adalah masing masing memiliki keinginan yang sama banyak untuk....entah itu mengorbankan ego atau keinginan salah satu demi sebuah hubungan yabg sehat,disitu point yang ak bisa ambil dari maksud si pembuat cerita. Bagaimana menyadarkan  orang bahwa sebuah hubungan yang dijalaninya bukanlah hubungan yang perlu dipertahankan,karena salah satu masih bermasalah dengan  dirinya sendiri dan berakibat untuk pasangannya.Dan ini banyak terjadi di kehidupan kita,dengan doktrin atas nama cinta dan itu sebuah realita.

Banyak hal yang bisa diambil,bahwa terkadang setiap anggota keluarga sekalipun,tak ada yang bisa mengenal diri anggota keluarganya pun sebaik dirinya sendiri,walau itu adalah orangtua,kaka,adik kita sendiri 😁.Kita terkadang merasa mengenal padahal kenyataannya kita belum tentu bisa mengenal diri oran lain kecuali dirinya sendiri. Dan itu jadi reminder buat saya pribadi yang suka lupa terkait batasan diri terhadap semua yang ada diluar diri.

Dan bagaimana orang akan  selalu berusaha menjadi versi terbaik dirinya dengan dukungan orang terdekatnya yang dilakukan angkasa,awan,honey dan kit bahkan orangtua mereka.Dan itulah fungsi sebuah keluarga baik inti atau diluar inti keluarga. Dan semua orang bisa mendapatkan  keluarga diluar keluarganya dan bisa menemukan arti sebuah keluarga dan arti sebuah rumah.

Saturday 19 November 2022

Feminin Versus Maskulin....

Hal yang coba saya pelajari dan pahami, bahwa dua hal ini adalah sebuah simbol tentang sebuah energi yang di manifestasikan dalam diri setiap manusia. Manusia memiliki dua simbol ini dalam dirinya, dan energi ini diperlukan setiap individu untuk mengekspresikan dirinya. Sebelumnya mungkin saya ceritakan dulu tentang definisi feminin dan maskulin menurut KBBI feminin/fe·mi·nin/ /féminin/ a 1 mengenai (seperti, menyerupai) wanita; 2 bersifat kewanitaan;
kefemininan/ke·fe·mi·nin·an/ n yang berhubungan dengan feminin; sifat-sifat feminin; kewanitaan
maskulin /mas·ku·lin / 1 a bersifat jantan: laki-laki yang dadanya berbulu akan tampak lebih --; 2 n jenis laki-laki
Ini hanyalah definisi secara harafiah yang merujuk pada satu dasar sebagai acuan saja,sedangkan yang ingin saya bahas adalah apa yang bisa kita pahami tentang kata kata ini. 

Ada beberapa hal yang saya coba pahami tentang bentuk feminin dan maskulin dalam arti luas. Kalau berdasarkan definisi feminin berarti bersifat kewanitaan dan maskulin bersifat jantan,secara tidak langsung dalam manifestasi bentuk adalah perempuan(feminin) dan pria(maskulin). Secara norma perempuan(feminin) diidentikkan sebagai sosok yang lemah lembut, pasif (menerima), mengayomi, welas asih, merawat dan pria(maskulin) sebagai sosok opposite berarti kuat (dominan), aktif (memberi), melindungi dan menjaga. Mungkin hal ini yang membedakannya dan ini semua ada dalam diri setiap manusia karena dibutuhkan sebagai cara manusia berinteraksi dan berespon terhadap kehidupan. Maksudnya bagaimana ini?Bingung juga menjelaskannya ya ..😅

Ketika manusia menjalani kehidupan dua hal ini akan bekerja sisi femini dan maskulin dibutuhkan sesuai dengan konteks dan latar belakang apa yang dihadapinya seperti lingkungan, peran dalam kehidupannya dan pola asuh yang didapat. Intinya adalah dimana dan kapan seorang manusia harus mengeluarkan sisi atau energi feminin dan maskulin. Dan energi ini akan saling menarik sesuai dengan apa yang dibutuhkannya. Contoh mudahnya adalah saya sendiri ketika peran saya sebagai seorang kakak atau saat bekerja dan yang saya butuhkan adalah mengambil keputusan tentang suatu hal atau melindungi anggota keluarga saya atau hal lainnya saya  membutuhkan sisi maskulin atau energi yang kuat atau mendominasi, tetapi ketika saya berperan dalam gender saya sebagai perempuan sisi feminin saya akan dibutuhkan untuk menarik sisi lainnya.

Dan seringkali kita kurang memahami bahwa dua hal tersebut ada dalam diri kita dan bagaimana kita bijak menempatkan kedua sisi sesuai dengan peran yang sedang dijalani, karena ketika kita tidak memahami apa yang melatarbelakangi kita mengeluarkan energi atau sisi tersebut hal tersebut akan membuat ketidakseimbangan dan akan berimpact pada hal disekitar kita. Misal saya secara gender adalah perempuan dalam hirarki keluarga adalah anak pertama yang terdoktrin untuk menjadi kuat karena peran saya yang harus bisa mengambil beberapa keputusan penting dalam keluarga sehingga mengharuskan saya mengeluarkan sisi atau energi yang bersifat maskulin. Ketika peran saya lainnya yang tidak membutuhkan sifat maskulin tetapi saya karena terbiasa mengeluarkan sifat tersebut tidak memahami bahwa saya membutuhkan sifat feminin saya yang lembut,pasif (menerima) tetapi tidak saya munculkan, hal ini yang menjadi ketimpangan peran tersebut. Semoga mudah dipahami ya...

Dan akhirnya ketika sekarang saya mencoba menjadi seorang wanita dalam arti utuh, saya menyadari bahwa energi feminin saya dalam arti pasif,lembut, yang harus saya munculkan agar energi maskulin yang seharusnya muncul pada seorang pria tidak berada dalam diri saya,sehingga energi itu akan ada didalam diri lainnya yang secara gender adalah pria. Karena pada dasarnya energi itu saling melengkapi. Semoga bisa dipahami dengan baik konsep ini, saya aja bingung 🤣🤣🤣

Apa sih yang dibutuhkan dalam sebuah Hubungan..

Apa sih yang dibutuhkan dalam sebuah Hubungan?

Pertanyaan ini tiba-tiba menggelitik dalam pikiran saya.Semalam saya mengobrol dengan adik perempuan saya tentang banyak hal di sebuah cafe.Dan salah satunya tentang relasi,dan ketika dia sudah berkomitmen dengan seseorang untuk satu hubungan yang serius. Dia menceritakan apa aja yang menjadi proses yang dia rasakan,seperti kendala atau masalah yang dia alami selama ini.

Kemudian saya berpikir dan yang menjadi permenungan saya adalah apa yang menjadi kunci sebuah hubungan romantis bisa terjadi langgeng?
1. Kemauan ini adalah hal yg utama yang menjadi dasarnya,harus ada kemauan yang sama dari kedua belah pihak untuk menciptakan relasi atau hubungan tersebut. Tanpa ini sulit hubungan akan berjalan dengan baik. Misal yang satu mau menjalani dengan baik yang satunya cuek aja, ya gk bakal terjadi relasi yang baik bukan he...xx
2. Usaha, hal ini dibutuhkan karena hubungan itu butuh usaha dari dua belah pihak untuk bisa menjadi apa yang diinginkan. Karena tanpa usaha yang baik,berat rasanya kalau hanya sebelah pihak yang berusaha yang satunya hanya menerima,atau malah tidak merespon usaha salah satu pihak, akan ada ketimpangan yang mungkin akan melelahkan salah satu pihak tersebut. Kalau ini berdasarkan pengalaman pribadi sih ha...xx ketika kita berusaha memulai sebuah hubungan dengan membina komunikasi tapi tidak direspon dengan baik misalnya,ya sudah tidak perlu buang waktu terlalu lama,karena bisa jadi prioritasnya mungkin berbeda. Dan usaha diperlukan dalam sebuah hubungan untuk menandakan bahwa kedua belah pihak mempunyai niat yang sama dalam menciptakan atau mendesign seperti apa hubungan yang ingin dibuat oleh kedua belah pihak bukan salah satu pihak.
3.Maintenance atau perawatannya,ibarat barang atau tanaman atau hal lainnya,hubungan bisa terjaga dengan baik karena masing-masing pihak berusaha dan mau saling merawat. Hubungan butuh pupuk atau air untuk menjadi lebih subur dalam perkembangannya. Dan pupuknya bisa banyak komponennya,misal komunikasi yang baik,niat yang baik,kompromi,adaptasi serta kontroling ego yang dibutuhkan dalam sebuah hubungan personal dan finansial juga mendukung hubungan lebih realistis.
4.Penerimaan, ini adalah kunci utama yang dibutuhkan dan menjadi hal yang saya pelajari dengan melihat relasi orangtua saya dan orang sekitar saya yang sudah menikah.Hal ini yang menentukan relasi itu menjadi tidak rumit dan bisa dinikmati dalam kebahagiaan dan senyuman sepertinya. Karena hal ini menjadi komponen yang paling sulit dipahami dan dijalani kecuali kesadaran yang cukup baik yang diterima oleh kedua belah pihak. Bagaimana menerima kenyataan bahwa ada individu yang jelas berbeda menjadi patner hidup kita,dengan perbedaan dalam hobi misalnya,berbeda dalam selera makan,tontonan film,cara berpikir dan mungkin hal lainnya. Berharap semua hal sama tidaklah realistis, karena ada latar belakang yang berbeda dalam menjalani kehidupannya. Dan penerimaan adalah kunci utama untuk sebuah hubungan berjalan dengan baik dan sehat. Perbedaan yang ada diterima dengan baik,istilahnya kalau makanan ditelan aja apapun rasanya tidak usah dipermasalahkan karena rasa pasti berbeda kan,yang dibutuhkan dari makanan adalah komponen nilai gizinya bukankah hal itu untuk perawatan tubuh kita  🤣🤣🤣.
5.Saling menghargai,kata ini muncul ketika saya berinteraksi dengan seseorang dan hal ini yang disampaikannya. Sempat saya berpikir bagaimana bentuk penghargaan itu?Akhirnya saya memahami bahwa dengan saya tidak merubah dirinya dan menerima apa yang menjadi belief atau keyakinan dan pemikirannya dan value dalam hidupnya, hal itu menjadi bentuk penghargaan diri saya terhadap dirinya.Karena hal ini yang membuat seseorang atau orang lain berharga. Karena saya mengerti ketika saya pernah bertanya tentang sebuah hal yang menurut saya hal itu penting untuk menentukan dasar keputusan saya membina sebuah hubungan tetapi direspon dengan tidak baik oleh orang lain tersebut,buat saya ini bentuk penghargaan tentang nilai yang saya pahami dalam diri saya yang tidak dipahami dengan baik oleh orang tersebut. Berarti akan ada banyak hal subyektif yang berbeda yang akan menjadi konflik yang harus membutuhkan energi atau effort besar dalam proses penyelesaiannya. Sesimpel itu saya mencoba memahaminya. Jadi kita bisa memfilter dari awal dan melihat bagaimana hubungan itu akan dijalani nantinya. Setiap orang tau apa yang diinginkan dalam dirinya terkait apapun pada dasarnya. Kalau harus terlalu banyak drama dalam prosesnya terlalu lelah dan membuat sebuah hubungan tidak indah dinikmatinya.
6. Komitmen, hal ini adalah kunci yang menjadi pondasi utana sebuah hubungan. Tanpa komitmen yang jelas sebuah hubungan akan berjalan tanpa arah. Komitmen layaknya kompas yang menentukan ke arah mana hubungan akan di arahkan atau dibawa. Bila salah satu atau kedua belah pihak tidak tau apa yang di mau dalam hubungan mereka atau yang diinginkan, sama halnya berjalan dalam sebuah rimba atau padang gurun tanpa tau dimana tujuan yang dituju, hanya akan berputar putar di tempat saja. Semudah itu pemahamannya. Jadi harus ada komitmen yang dibuat dan jelas tentang sebuah relasi atau hubungan yang dijalani karena hal itu merupakan sebuah bentuk tanggung jawab dari masing masing individu terhadap relasinya tersebut.

Hal ini yang bisa saya pahami saat ini,karena semua berdasar pada apa yang saya alami selama berelasi dengan orang lain, tapi tidak menutup kemungkinan dalam prosesnya akan berbeda realitanya, tapi yang menjadi poin dipahami dengan baik. Dan semua adalah proses,masih banyak hal lain yang akan menjadi komponen tapi beberapa hal tersebut yang menjadi poin atau kunci utama yang bisa saya ambil kesimpulannya😊


Monday 7 November 2022

Persepsi...

Hari ini,aku tersadar tentang satu hal yaitu persepsi. 

Kenapa aku bilang tersadar karena aku baru menyadari bahwa semua hal dalam hidup kita berdasarkan sebuah persepsi. Manusia sejak lahir dan bertumbuh dalaman menjalani kehidupan melalaui berbagai macam kondisi kehidupan mereka masing-masing. Pengalaman hidup ini yang suka tidak suka akan mempengaruhi perkembangan diri manusia itu sendiri. Bagaimana ia melihat kehidupan dalam kacamata dirinya adalah bagaimana gambaran kehidupan yang melatarbelakanginya selama ini. Dan inilah yang akan membuat setiap manusia mempunyai persepsinya sendiri tentang apa yang ia lihat,alami dan pahami dalam dirinya pada akhirnya,hal inilah yang akan membentuk bagaimana ia merespon kehidupan dan sekitarnya dari apa yang ia alami dalam kehidupannnya masing-masing.Dan ini yang akan membentuk value atau belief yang diyakini oleh masing-masing pribadi. Tak ada yang salah dengan apa yang dipersepsikan setiap manusia dalam dirinya sendiri. Tapi nilai atau persepsi itu yang akan mempengaruhi manusia itu menjalani kehidupannnya sendiri.

Aku paham kenapa ada berbagai macam karakter manusia dan bagaimana mereka menjalani kehidupan mereka dan memandang berbagai hal dengan cara mereka masing-masing. Dan bagaimana definisi kebahagiaan atau apapun akan berbeda setiap pribadinya, karena cara pandang atau persepsi dalam melihat kebahagiaan atau hal lainnya memang tidak sama. Karena manusia satu dan lainnya menjalani kehidupan yang mungkin tidak sama,kecuali mereka pernah menjalani atau mengalami pengalaman yang sama. Ini mungkin yang bisa menjelaskan kenapa ada kesamaan atau sebaliknya dalam interaksi manusia. Dan bagaimana hal ini bisa saling memberikan attraction atau pemahaman yang bisa menarik satu sama lainnya. Bisa jadi merasa pernah sama memiliki pengalaman atau bahkan sebaliknya. Ini yang menjadi bagian uniknya manusia dalam berinteraksi dan memahami diri mereka sendiri.

Semakin mencoba mengenal diri kita sendiri, semakin bisa memahami hal mungkin terjadi pada orang lain. Kenali diri dan mungkin lebih mudah untuk kita bisa belajar mengenal selain diri kita sendiri. Dan butuh sebuah kesadaran untuk bisa memahaminya.Love me...😁

Saturday 5 November 2022

Mencintai Diri (Self Love)

Self Love atau mencintai diri,akhir -akhir ini sering muncul dibeberapa media sosial.Aku sendiri kurang paham maksudnya dalam artian mengetahui dengan baik apa yg dimaksud dengan hal ini...

Sampai akhirnya aku kembali beristirahat untuk kesekian kalinya di rumah.Kata-kata ini sering aku dengar langsung terutama adik perempuanku,kalau aku sudah terkapar sakit. Dan aku hanya tersenyum mencoba memahami kata ini dengan baik,sampai hari ini aku akhirnya bisa memahami apa yg dimaksud dengan self love.

Ya...mencintai diri sendiri dalam arti yang sesungguhnya adalah bagaimana kita bisa mendengarkan suara dalam diri kita sendiri entah istilahnya suara hati atau apapun itu namanya.Suara itu selalu akan menemani kita karena memang itulah sebenarnya diri kita. Banyak hal yang disampaikan oleh suara itu untuk kita bisa semakin kenal dengan diri kita sendiri. Aku sendiri saja contohnya,orang mungkin mengenal aku sebagai sosok yang baik atau mungkin sebaliknya. Tapi aku yang sebenarnya itu adalah sosok aku yang apa adanya tanpa semua topeng yang aku pakai.

Setiap orang mempunyai alasan yang melatarbelakangi sosok atau kepribadian seseorang saat dewasa. Saat dia bertumbuh ada banyak hal yang akan berkontribusi membentuk diri saat dewasa. Aku salah satunya, sebagai anak perempuan pertama yang mempunyai dua orang adik sejak kecil aku sudah didoktrin oleh ayahku terlebih bahwa seorang kakak adalah role model yang akan di tiru oleh adik adiknya,dalam arti aku yang akan menjadi contoh atau dasar adikku bertumbuh. Tidak salah dengan apa yang disampaikan oleh ayahku sebagai orangtua, tapi hal tersebut yang membuat aku mempunyai tanggung jawab bagaimana sosok kakak yang bisa menjadi panutan atau contoh kalau mungkin diperlukan adalah pengorbanan diri. Aku yang terlahir dari keluarga sederhana dan sebagai anak pertama dan memiliki daya pikir yang lumayan encer,sejak lahir sepertinya aku anak yang sangat diinginkan karena tak ada ingatan aku kecil yang mengecewakan hanya ketika aku sekali waktu menangis meminta dibelikan sebuah boneka, itu saja lainnya hal yg baik karena sejak kecil aku terbiasa mendapatkan banyak perhatian karena sejak kecil aku sepertinya anak yang menggemaskan. Sejak TK hingga SD aku sering mengikuti kompetisi mulai dari baca puisi,lomba cerdas cermat antar SD hingga kabupaten,dan prestasi akademik yang lumayan. Semua hal yang aku bisa lakukan aku pasti ikuti. Dan ini awal cikal keegoisan aku.

Semenjak kecil aku memang tampak sebagai anak yang cukup percaya diri,mempunyai rasa ingin tahu yg ckup tinggi,senang membaca dan senang menanyakan apapun. Sampai ada saatnya aku mulai puber dan ada satu kejadian yang aku ingat terkait lawan jenis, doktrin orangtuaku adalah pendidikan adalaj hal yang utama terlebih aku adalah contoh dalam keluarga. Jadi aku selama sekolah tidak pernah berpaçaran tapi menyukai lawan jenis secara diam-diam. Karena takut orangtuaku marah.Dan ada kejadian dimana aku pernah menjadi korban pelecehan seksual oleh saudara teman sebayaku yanģ merupakan tetangga komplekku.Dan ini yang membuat aku agak sulit didekati oleh lawan jenis dan menjadi cikal bakal ketakutanku dengan lawan jenis.

Berjalannya waktu ketika aku semakin dewasa dan mulai menentukan akan kemana aku meĺanjutkan pendidikanku,disini kembali orangtuaku terlebih ibuku menciptakan doktrin yang tidak salah juga,tapi bukan keputusanku bisa jadi ini obsesi beliau dengan alasan lebih gampang nanti cari kerjanya, kalau ayahku lebih ke hal finansial saja. Jadi aku mengikuti anjuran beliau untuk melanjutkan sekolah kesehatan dan obsesi ibuku adalah aku menjadi seorang tenaga kesehatan. Aku tidak menyalahkan untuk hal ini karena toh ada alasannya. Sampai keinginan orangtua kami untuk aku menjadi PNS, tapi hal ini tidak aku turuti, karena saat dewasa aku mulai mencari jati diriku sendiri. Apa yang aku inginkan sebenarnya,apa yang ingin aku lakukan,apa yang ingin aku ketahui dengan diri aku sendiri dan apa tujuan hidupku sendiri?

Saat itu aku mencari hal tersebut dan pertama kali dalam hidupkua ketika aku berani membuat keputusan untuk diri sendiri adalah ketika memutuskan untuk tidak menjadi istri seseorang saat usiaku msh 22 tahun dan tidak menjadi PNS, ini adalah awal aku mencari diri aku yang sesungguhnya, bukan proyeksi atau mungkin obsesi orang lain.Selama ini aku berusaha membahagiakan kedua orangtuaku atau orang terdekatku dengan menjadi apa yang inginkan atau harapkan dengan diriku. Tapi ternyata tidak akan cukup kebahagiaan itu akan tercapai,karena aku berusaha memenuhi kebutuhan orang lain bukan kebutuhan diriku sendiri. Betapa lelahnya diri ini kalau dipikir². Dan banyak mungkin yang melakukan apa yang aku lakukan,karena manusiawi ada peran yang dijalani oleh kita semua. Dan diri kita sering tidak disiapkan dengan kondisi atau perasaan kecewa atau mengecewakan, karena tabu bila sampai kita mengecewakan orang lain atau bahkan orang terdekat dan kita sayangi. Bentuk balas jasa atau bakti terhadap yang kita hormati seringkali mengorbankan apa yang kita inginkan sebenarnya. Dan tidaķ salah jika semua hal itu kita sadari. 

Yang menjadi permenungan aku hari ini adalah ketika kita memberikan banyak cinta dan pengorbanan untuk hal diluar diri baik itu atas nama orangtua,orang terkasih atau orang tak dikenal sekalipun, apakah yang kita berikan pada diri kita sendiri?

Ketika beberapa kali aku terkapar sakit karena berusaha menjadi anak yang baik atau teman yang baik atau kebaikan lainnya. Diri kita meminta hal yang sama yang ingin diterimanya,perasaan dicintai,diterima sebagai apa adanya diri ini dengan semùa kelemahan dan kelebihannya. Dan aku paham untuk lebih mencintai diri kita sendiri dengan tidak mengabaikan diri bahkan inner child kita yang mungkin terlupakan,saat kita berusaha menjadi yang terbaik untuk memenuhin keinginan hal yang ada diluar diri.

Terima kasih sudah mengingatkan aku dan membantu aku menemukan diri aku sendiri yang ingin aku cintai. Love me....


Saturday 20 August 2022

Komitmen....

Kata - kata ini seringkali diucapkan oleh kita ketika sebagai manusia dan kata-kata ini juga yang seringkali saya tanyakan ke diri sendiri dan orang lain yg saya kenal. Apa itu komitmen?

Kenapa saya bertanya,karena orang seringkali bertanya, semisal "lah,komitmennya apa?", contohnya seperti itu. Atau ketika teman saya yang sudah menikah dan mempunyai keinginan untuk berpisah dengan alasan bla...bla...bla... Dan masih banyak contoh lainnya terkait komitmen. Dan banyak orang takut membicarakan komitmen atau menjelaskan apa itu komitmen, ketika bisa jadi tidak paham dengan komitmen itu sendiri untuk dirinya sendiri. Dan seringkali manusia itu hanya menjalani apa yang menjadi kebiasaan manusia pada umumnya, kalau ini opini ya...😅

Saya pernah membicarakan hal ini dengan adik saya dan kami jadikan bahan obrolan tersebut dalam podcast kami. Dan akhirnya saya bisa paham dengan baik apa itu komitmen dan apa yang saya mau terkait komitmen, karena saya baru - baru ini belajar dengan baik apa itu komitmen dan bagaimana orang lain juga bisa mempunyai artinya sendiri dengan sebuah komitmen. Dan bagaimana sebaiknya komitmen itu dibuat.

Jadi pointnya adalah komitmen itu menurut saya adalah perjanjian dan kesepakatan(MOU) yang bisa berasal dan berawal dari diri sendiri atau bersama orang lain. Apapun itu bentuk komitmennya dan kemudian ada orang lain yang mungkin kita ajak untuk berkomitmen tergantung apa yang menjadi kesepakatan diawal. Tapi ada hal yang lebih utama yang saya garisbawahi dalam pembelajaran ini adalah :
1. Komitmen itu perlu di sepahami dengan baik di awal kesepakatan bila dilakukan dengan atau bersama dengan orang lain, untuk mengantisipasi adanya kesalahpahaman pada saat menjalaninya.
2. Komitmen itu setelah dibuat perlu dijaga konsistensinya, karena tidak ada yang bisa mengontrol perjalanan dari hal tersebut selain diri sendiri.
3. Komitmen juga meminta sebuah bentuk rasa tanggung jawab dari individu yang melakukannya, karena tidak bisa komitmen itu berjalan dengan baik tanpa adanya tanggung jawab dari sipembuat komitmen itu sendiri,apapun bentuknya.
4. Komitmen itu paling penting dibuat dengan kesadaran diri yang penuh, karena tanpa itu si pembuat komitmen bisa jadi tidak menyadari apa yang telah dibuatnya dan lupa dengan komitmennya dan bukan sebuah candaan 😅.

Jadi sangatlah penting ketika diawal kita membuat komitmen entah dengan diri sendiri atau bersama orang lain persamaan persepsi tentang kesepakatan itu sendiri dilakukan, jangan sampai komitmen dibuat tanpa pemahaman yang sama bila melibatkan dua belah pihak atau orang lain. Karena komitmen mempunyai banyak resiko berubah dalam perjalanannya,karena tidak ada yang bisa menjamin orang atau manusia bisa konsisten atau tidak berubah kecuali dirinya sendiri. Tapi ada hal penting juga yang saya pahami adalah karakter mempunyai peran penting dalam menginisiasi sebuah komitmen akan berjalan dengan baik atau tidak. Apapun bentuk komitmennya... Jadi sebelum berkomitmen pastikan kalau komitmen yang akan kita buat dengan orang lain, pastikan orang tersebut mempunyai niat yang samavisi yang sama dan apakah orang itu mempunyai tanggung jawab yang sama dengan diri kita, semua akan terlihat dalam prosesnya. Jadi jangan pernah khawatir dengan hasil akhirnya, karena ada pepatah yang bilang hasil tidak akan mengkhianati proses.

Ini pembelajaran besar saya tentang bagaimana dan apa itu komitmen. Kenapa saya bisa bilang seperti itu, karena komitmen yang baik akan meminta sebuah tanggung jawab dari sipembuat komitmen. Kenapa?karena komitmen yang baik ingin mempunyai hasil yang baik juga pada akhirnya,tidak berakhir tanpa tujuan pastinya. So, jangan takut dengan sebuah komitmen, karena komitmen itu juga sebuah cerminan diri kita sendiri, bagaimana kita bersikap dan seperti apa tanggung jawab yang kita dan bagaimana kita menyelesaikan tanggung jawab itu sendiri. Kalau ada orang yang menurut kita tidak sepaham dengan diri kita jangan juga itu menjadi sebuah judgement. Karena karakter manusia itu berbeda, cukup untuk kita ketahui saja, bukan untuk menghakimi manusia lainnya. Jadi bila ada hal yang tidak sesuai dengan sebuah komitmen di awal, jadikan itu sebuah bahan evaluasi diri saja, tidak ada yang salah dengan sebuah kesepakatan atau perjanjian karena itu dilakukan dengan sadar, yang berubah kan bukan komitmennya tapi pelaku komitmennya atau manusianya. Apa yang bisa dikontrol manusia satu terhadap manusia lainnya, selain kontrol dari diri sendiri. Dan semuanya berawal dan berasal dari diri sendiri. 


 

Tuesday 16 August 2022

Merdeka Dari Rasa Takut....

Rasa takut adalah hal yg paling sering dirasakan setiap manusia,bentuknya pun berbeda beda, tergantung dengan kondisi manusia tersebut. Jadi takut sebuah hal yang manusiawi dirasakan oleh manusia, dan sebuah bentuk nyata dari kodrat manusia itu sendiri. Kenapa akhirnya saya menuliskan kembali hal ini? Karena saya pada akhirnya paham dengan rasa takut itu sendiri dan kenapa saya takut 😁.

Setiap manusia terlahir dengan semua pembelajaran yang ingin diketahuinya, berjalannya waktu satu persatu pembelajaran itu dipelajari dan rasa takut adalah dasar dari pembelajaran diri sendiri. Kenapa saya bisa beropini seperti ini? 

Rasa takut adalah perasaan yang langsung bisa dikenali dengan mudah oleh diri kita masing masing. Yang menjadi masalah adalah ketika kita tidak paham bahwa rasa takut bukanlah sesuatu yang harus kita hindari, karena banyak dari diri kita termasuk saya sendiri seringkali tidak mau masuk kedalam rasa takut saya sendiri. Karena diri kita takut untuk mengenali rasa takut kita sendiri dan takut untuk menyentuhnya. Kenapa kita takut? Karena kita seringkali tidak siap menerima efek yg mungkin dimunculkan dari rasa takut itu sendiri. Dan seringkali itu karena ketidak tahuan kita tentang rasa takut itu sendiri. Menghadapi rasa takut adalah kunci utama untuk mengenal rasa takut dan menyelesaikannya. Karena rasa takut itu sendiri muncul akibat pemikiran yang kita buat sendiri sebagai bentuk mekanisme proteksi diri dari sesuatu hal yang belum dikenali dengan baik. Coba kita refleksikan sendiri apa saja yang menjadi ketakutan diri kita sendiri, kenali rasa takut kita sendiri kemudian sentuh dengan hadapi rasa takut kita sendiri, konfrontasikan rasa takut kita dengan diri kita sendiri. Misal saya takut dengan ketinggian, kemudian saya pelan pelan berusaha menghadapi rasa takut saya dengan mencoba hiking atau naik ke tempat tinggi dan terima rasa takut itu sendiri, biarkan apa yang kita rasakan saat itu muncul dan lihat apa yang terjadi, ketika tidak ada apa² yang terjadi dalam artian diri kita baik baik saja berarti tidak ada masalah dengan rasa takut itu ketika kita berani menghadapinya. Tapi ketika saat muncul perasaan yang kita rasakan saat menghadapi rasa takut itu dan kita merasa tidak nyaman atau bereaksi dengan rasa takut dan akhirnya kita menghindar dalam artian lari dari rasa takut itu sendiri, rasa takut itu akan "menghantui" diri kita sewaktu waktu, karena belum selesai yang harus kita terima,sesimpel itu dan semoga bisa dipahami perumpaan yang saya contohkan.

Dan pada akhirnya menghilangkan rasa takut hanya dengan cara menghadapi dan menerima semua hal yang terjadi, dan rasa takut itu tidak akan lagi muncul sebagai sesuatu yang harus ditakuti apapun bentuknya. Karena diri kita sudah mengenal kondisi itu dan pada kenyataannya rasa takut itu tidak berakibat fatal pada diri kita sendiri. Sehingga tubuh kita tidak menganggap rasa takut sebgai sesuatu hal penting yang harus kita hindari, jadi seperti itu diri kita berusaha melindungi dirinya sendiri.

Jadi apa yang harus kita takuti?hadapi saja rasa takutmu dan terima semua rasanya, jangan takut .... Merdeka....